Iran Dilanda Aksi Demo Menentang Kenaikan Harga

INILAHCOM, Teheran - Tiga kota besar Iran dikabarkan dilanda aksi demonstrasi memprotes kenaikan harga pangan dan bahan bakar, serta tingginya inflasi, juga kenaikan pajak.

Kantor berita Iran, IRNA yang dikutip Associated Press, Kamis (18/12/2017), menyebutkan belasan pengunjuk rasa di Kota Mashhad dikabarkan ditahan pihak kepolisian. Namun Garda Revolusi Iran yang cukup berkuasa di Iran dikabarkan tidak ikut campur dalam penangkapan itu.

Gubernur Mashhad, Mohammad Rahim Norouzian mengungkapkan aksi turun ke jalan menentang kenaikan harga-harga merupakan aksi ilegal. Mohammad Rahim menambahkan petugas polisi telah memberi mereka peringatan, "Tapi memperlakukan para demonstran dengan toleransi yang cukup besar," kata Gubernur Mashhad itu seraya menjelaskan, mereka ditahan karena merusak fasilitas publik.

Harga-harga di sejumlah toko kelontong, termasuk telur dan roti membubung hingga 40% sejak beberapa hari belakangan. Para petani menyalahkan kenaikan harga itu, karena naiknya harga makanan impor. Ayam dan unggas lain, merupakan bahan makanan penting bagi 80 juta penduduk Iran, demikian juga bahan makanan lain. Tingkat inflasi meningkat cukup tajam, walaupun Bank Sentral Iran menyebut, inflasi naik 10% saja. Sementara angka pengangguran juga naik tajam.

Kemarahan warga Iran tersulut oleh anggaran belanja 2018 yang diusulkan Pemerintahan Hassan Rouhani. Dalam usulan tersebut, Pemerintah Teheran menetapkan kenaikan pajak bagi warga Iran yang meninggalkan tanah air. Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei tampaknya masih belum bersedia mengeluarkan kritik terhadap cara Pemerintahan Hassan Rouhani menangani ekonomi Iran.

Garda Revolusi, yang menguasai perekonomian Iran, tampaknya tidak ikut campur tangan menangani aksi protes tersebut. Organisasi para militer garis keras Iran tampaknya tidak menurunkan relawan Basij untuk menumpas aksi demonstrasi Kamis itu. Malahan, sejumlah demonstran mengecam dukungan Iran terhadap Presiden Suriah Bashar al Assad dalam perang saudara di negaranya.

Let's block ads! (Why?)