INILAHCOM, Tepi Barat -- Ahed Tamimi, seorang remaja Palestina yang menampar tentara Israel dan terekam dalam video yang viral, dibawa ke pengadilan militer di Tepi Barat.
Ahed sendiri ditahan Selasa (19/12/2017) dini hari oleh tentara yang menggerebek rumahnya, sementara ibunya telah ditahan sebelumnya.
Ayah Ahed, Bassem, yang dikenal sebagai aktivis Palestina, terbangun karena gedoran pintu tentara Israel pada pukul 03:00 pagi.
Bassem mengatakan tentara Israel mengobrak-abrik rumahnya dan memberitahu keluarga bahwa Ahed ditahan, dengan tuduhan terlibat dalam kerusuhan.
Bassem mengatakan sebelumnya tentara melepaskan gas air mata dan memecahkan jendela rumah keluarga itu. Sepupu Ahed, Mohammed yang berusia 14 tahun juga terkena peluru karet yang ditembakkan tentara.
Tentara mengangkut perusuh dari rumah mereka dan tetap berada di depan rumah untuk mencegah kerusuhan lebih lanjut. Tak lama kemudian, beberapa perempuan Palestina keluar untuk menghadapi tentara.
Dalam video itu, Ahed menyuruh tentara angkat kaki dari pekarangan rumahnya. Tentara Israel tidak bergerak dan Ahed memukul dan menendang mereka. Seorang remaja lain dan satu perempuan juga mendorong dan memukul.
Dalam unggahan di Facebook, ayah Ahed, Bassem menulis, "Tentara (Israel) menyerang rumah saya dan menahan putri saya menyusul serangan media Israel terhadapnya. Mereka mencuri telepon kami, kamera dan laptop dan memukul istri dan anak-anak saya."
Ia mengatakan kepada surat kabar Israel, Yedioth Aharonth, Senin (18/12/2017) bahwa insiden di video terjadi setelah tentara masuk ke pekarangan rumah dan mulai melemparkan granat dan memecah jendela rumah.
"Satu jam sebelum insiden itu, mereka memukul seorang anak muda dan ada kemungkinan tentara yang memukul anak itu adalah mereka berdua," kata Bassem, seperti dikutip dari BBC, Rabu (20/12/2017).
Dua tahun lalu, Ahed Tamimi juga terekam dalam satu video yang viral. Dia menggigit tangan tentara Israel yang menahan seorang anak laki Palestina yang menurut Israel melempar batu.
Warga Palestina memuji langkah Ahed sementara Israel menuduh keluarganya menggunakan Ahed sebagai alat propaganda.
Sejumlah komentar yang masuk, termasuk dari wartawan surat kabar tertua Israel, Haaretz, Asaf Ronel yang memuji Ahed sebagai "perempuan yang berani."
"Tentara Israel tak tahan dipermalukan oleh dua perempuan Palestina yang berani," tulisnya di Twitter. [bbc/lat]
Baca Kelanjutan Cewek Palestina Penampar Tentara Israel Ditahan : http://ift.tt/2oYHiyCBagikan Berita Ini
0 Response to "Cewek Palestina Penampar Tentara Israel Ditahan"
Posting Komentar