INILAHCOM, New York -- Sekjen PBBAntonio Guterresmemperingatkan bahwa dunia akan menghadapi banyak bahaya baru yang rumit pada tahun 2018. Dalam pesan akhir tahun, Guterres menyerukan persatuan lebih kuat untuk menghadapi ancaman-ancaman itu dan menciptakan dunia yang lebih damai.
Guterres mengakui bahwa harapannya untuk tahun 2017 yang damai tidak terwujud. Sangat disesalkan, katanya, dalam banyak hal yang terjadi justru sebaliknya. Merenungkan kemuraman ini pada malam tahun baru, Guterres mengatakan ia mengeluarkan yang disebutnya peringatan siaga merah untuk dunia.
"Konflik-konflik telah menjadi semakin dalam dan bahaya-bahaya baru telah muncul. Kecemasan global mengenai senjata nuklir berada pada titik tertinggi sejak Perang Dingin, dan perubahan iklim berlangsung lebih cepat daripada tindakan kita untuk mencegahnya. Ketidaksetaraan meningkat dan terjadi pelanggaran-pelanggaran HAM yang sangat parah. Nasionalisme dan xenophobia meningkat, dan memasuki tahun baru 2018, saya menyerukan persatuan," ujarnya dalam pesan akhir tahun di New York, Minggu (31/12/2017), atau Senin (01/01/2018) WIB.
Selama setahun yang baru lalu, Guterres menghadapi berbagai peristiwa yang merupakan bencana besar yang harus diselesaikannya.
Ini mencakup Yaman, krisis kemanusiaan paling parah di dunia dengan sekitar delapan juta orang berada di ambang bencana kelaparan, dan satu juta lagi menderita penyakit kolera.
Persekusi dan kekerasan di Myanmar yang telah membuat lebih dari 650 ribu warga minoritas Rohingya mengungsi ke Bangladesh.
Suriah, mendekati tahun ketujuh perang saudara, yang telah menewaskan ratusan ribu orang dan membuat lebih dari 11 juta orang harus mengungsi.
Konflik di Sudan Selatan, Republik Demokratik Kongo, Afghanistan, Irak, dan banyak tempat lain yang terus menelan korban jiwa dan harta dalam jumlah besar.
Sebagai diplomat tertinggi di dunia, Guterres harus mempertahankan rasa optimisme bahwa situasi dapat membaik. Ia mengatakan dunia dapat dibuat menjadi lebih aman; konflik dan kebencian dapat diatasi. Namun, tambahnya, itu hanya akan terjadi jika para pemimpin dunia bersatu untuk menjembatani perbedaan dan mempersatukan semua orang untuk mencapai tujuan-tujuan bersama. [voa/lat]
Baca Kelanjutan Sekjen PBB: Dunia Hadapi Lebih Banyak Bahaya : http://ift.tt/2EnOCY9Bagikan Berita Ini
0 Response to "Sekjen PBB: Dunia Hadapi Lebih Banyak Bahaya"
Posting Komentar