INILAHCOM, Phnom Penh -- Pusat Kamboja untuk Media Independen (CCIM) menyatakan perkembangan media di Kamboja yang semula penuh optimisme telah gagal dan era pers bebas ambruk pada 2017.
Dari 75 wartawan yang bekerja pada media pro pemerintah maupun yang lebih independen, yang disurvei secara anonim oleh CCMI menunjukkan, 92 persen menganggap penutupan sejumlah stasiun radio dan media lainnya tahun lalu, bermotif politik.
"Sektor yang dulu menawarkan hal yang setara demokrasi dengan liputan-liputan berita yang bebas dan kritis--di tengah banyaknya televisi dan surat kabar berafiliasi dengan partai yang berkuasa--telah dipangkas dan dibiarkan terguncang," demikian kesimpulan laporan tersebut yang dirilis, Rabu (22/2).
"Para wartawan mengatakan bekerja dengan kesadaran penuh bahwa mereka bisa menjadi sasaran berikutnya," tambah laporan ini.
Menjelang pemilihan nasional bulan Juli ini, pemerintah telah menyusun penindakan keras terhadap para pembangkang. Satu-satunya partai oposisi, pemimpinnya dipenjara dan anggota-anggota seniornya dilarang berpolitik.
Tiga puluh dua saluran radio di 20 provinsi yang menyiarkan konten non-pemerintah dan sering kritis, tahun lalu ditutup paksa oleh pemerintah. [voa/lat]
Baca Kelanjutan Tak Ada Kebebasan Pers di Kamboja : http://ift.tt/2EJ9VTUBagikan Berita Ini
0 Response to "Tak Ada Kebebasan Pers di Kamboja"
Posting Komentar