Search

Rusia: Omong Kosong Terlibat Pilpres AS

INILAHCOM, Munich -- Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menyatakan omong kosong negaranya dituduh terlibat dalam Pemilu Presiden (Pilpres) AS pada 2016.

Ia juga mempertanyakan tuduhan Departemen Kehakiman AS terhadap 13 warganya dan tiga perusahaan Rusia yang didakwa memengaruhi pemilu dan politik AS untuk kepentingan Rusia.

"Saya tidak punya komentar apapun, karena siapapun bisa menerbitkan apa yang diinginkannya. Kami bisa melihat bagaimana tuduhan-tuduhan, pernyataan dan klaim bertambah banyak. Sampai kami bisa melihat faktanya, semua itu hanya omong kosong saja. Maaf, saya tidak menggunakan bahasa yang lebih diplomatis," kata Lavrov di hadapan puluhan pemimpin dunia yang menghadiri Konferensi Keamanan Munich, Jerman, Sabtu (17/2), seperti dikutip dikutip dari VOA, Minggu (18/2).

Lavrov mempertanyakan bukti-bukti yang diajukan oleh Departemen Kehakiman AS dan penyidik khusus, Robert Mueller.

Penyelidikan yang dilakukan Robert Mueller menunjukkan bagaimana Rusia berusaha memengaruhi politik di AS lewat dunia maya.

Tuduhan-tuduhan atas warga Rusia itu mengisyaratkan bahwa bagian propaganda Pemerintah Rusia mengatur konspirasi mata-mata dan kejahatan untuk memengaruhi Pilpres 2016, dengan mendukung Donald Trump dan merendahkan saingannya, Hillary Clinton.

Tuduhan-tuduhan itu telah menambah ketegangan dalam pertemuan tiga hari yang diadakan di Munich.

Kehadiran Lavrov di podium itu segera diikuti oleh Penasihat Keamanan Nasional AS, H.R. McMaster, yang membalas dengan tanggapan keras.

"Amerika akan mengungkap dan menindak orang-orang yang menggunakan dunia maya, media sosial dan cara-cara lain untuk melancarkan kampanye disinformasi, subversi dan spionase," kata McMaster.

McMaster menambahkan, AS akan mendukung usul Rusia untuk mengadakan dialog tentang keamanan dunia maya, tapi hanya bila Rusia sungguh-sungguh akan bertindak jujur dan menghentikan campur tangannya dalam proses demokrasi di dunia barat.

Bekas Wakil Presiden AS Joe Biden, yang juga hadir di Munich mengatakan dunia Barat harus melawan campur tangan Rusia itu.

"Presiden Rusia Vladimir Putin sadar akan dampak jangka panjang perilaku seperti ini, yang hanya akan merugikan keuntungan yang diperolehnya saat ini," kata Joe Biden.[voa/lat]

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Rusia: Omong Kosong Terlibat Pilpres AS : http://ift.tt/2ofFf5E

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Rusia: Omong Kosong Terlibat Pilpres AS"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.