INILAHCOM, Jakarta--Diperkirakan terdapat sekitar 2.000 tenaga kerja Indonesia (TKI) di Suriah, yang sedang dilanda perang. Padahal, sejak tahun 2015pengiriman TKI ke Timur Tengah--termasuk Suriah--sudah dihentikan.
Sekretaris Utama Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Hermono tidak menampik sinyalemen pengiriman tenaga kerja sektor informal ke Suriah terus berlangsung.
"Memang disinyalir masih ada penempatan ilegal, bukan oleh pemerintah, tetapi oleh sindikat perdagangan orang. Pada umumnya mereka tidak dikirim langsung ke Suriah, tetapi melalui negara ketiga. Ada yang lewat Mesir, ada yang lewat Abu Dhabi dengan berbagai macam modus,"jelas Hermono dalam wawancara dengan BBC Indonesia, Rabu (28/2).
Berbagai macam modus itu meliputi kunjungan sosial ke negara-negara tujuan, perjalanan umroh ke Arab Saudi atau perjalanan wisata ke Turki.
Yang menambah kerumitan persoalan dan menyulitkan penghentian praktik tersebut, kata Hermono, penempatan tenaga kerja domestik di Suriah dioperasikan tidak hanya dari Indonesia.
"Ada sindikat-sindikat perdagangan orang yang mengirimkan tenaga kerja kita ke Suriah melalui negara ketiga, sementara tenaga kerja kita sendiri tidak tahu akan dikirim ke mana. Biasanya mereka dijanjikan akan dikirim ke Abu Dhabi, Qatar dan lain-lain, tapi berakhir di Suriah," tambahnya.
Tahun lalu pihak berwenang di Indonesia berhasil membongkar satu sindikat perdagangan orang jaringan Suriah. [bbc/lat]
Baca Kelanjutan Ini Modus Pengiriman TKI Masuk Suriah : http://ift.tt/2owD26MBagikan Berita Ini
0 Response to "Ini Modus Pengiriman TKI Masuk Suriah"
Posting Komentar