Search

Skandal Seks dan Sewa Pelacur di Haiti

INILAHCOM, London -- Para pimpinan lembaga bantuan intrnasional Oxfam bekerja keras memulihkan reputasi organisasi mereka menyusul terungkapnya skandal seks yang melibatkan sejumlah pekerja seks yang disewa para staf mereka selama krisis Haiti tahun 2011, demikian laporan yang dikuip dari BBC, Selasa (13/2).

Mereka akan bertemu dengan para pejabat Inggris untuk urusan bantuan pembangunan internasional nanti karena kesepakatan amal berkaitan dengan dampak dari kesalahan seksual oleh pekerja bantuannya.

Menteri Pembangunan Internasional Inggris, Penny Mordaunt memanggil para pimpinan untuk "mendengar lebih banyak dari Oxfam" tentang tuduhan itu, dan bahwa cara Oxfam menangani skandal itu akan menentukan apakah mereka akan tetap menerima atau kehilangan dana bantuan pemerintah.

Oxfam menolak tudingan bahwa mereka menutup-nutupi tuduhan tersebut.

Sejauh ini, investigasi internal Oxfam menyebabkan empat orang dipecat dan tiga orang lainnya mengundurkan diri, termasuk direktur Oxfam untuk Haiti.

Oxfam juga sudah mengumumkan langkah-langkah baru yang berkaitan dengan pencegahan dan penanganan kasus-kasus pelecehan seksual.

Oxfam menjadi bulan-bulanan kritik mengenai cara mereka menangani tuduhan perilaku tak senonoh oleh stafnya di Haiti, saat mereka bekerja menyalurkan bantuan kemanusiaan menyusul gempa besar yang meluluh-lantakkan negara itu pada tahun 2010.

Menteri Pembangunan Internasional Penny Mordaunt mengatakan kepada wartawan BBCAndrew Marr bahwa Oxfam telah gagal dalam "kepemimpinan moral" atas "skandal" tersebut.

Mourdant mengatakan bahwa Oxfam melakukan "hal yang benar-benar salah" dengan tidak melaporkan rincian tuduhan tersebut dan bahwa organisasi yang "tidak memiliki kepemimpinan moral untuk melakukan hal yang benar," tidak bisa menjadi mitra pemerintah Inggris.

Dia mengatakan sedang mempertimbangkan apakah Oxfam pantas untuk terus menerima dana dari pemerintah. Tahun lalu pemerintah Inggris menyalurkan bantuan kemanusian melalui Oxfam sebanyak 32 juta (lebih dari Rp550 miliar).

Perilaku tak patut staf Oxfam yang dituduhkan itu terjadi di Haiti tahun 2011, namun baru terungkap dalam sebuah laporan di Times pada hari Jumat pekan lalu, yang menyebutkan bahwa direktur Oxfam Haiti, Roland van Hauwermeiren, diduga menggunakan jasa pelacur di sebuah vila yang disewa untuknya oleh Oxfam pasca gempa 2010.

Dilaporkan bahwa Oxfam tahu tentang tuduhan tersebut pada saat itu dan membuat penyelidikan internal, yang mengakibatkan empat anggota staf dipecat.

Tiga lainnya, termasuk van Hauwermeiren, diizinkan mengundurkan diri sebelum akhir penyelidikan.

Hauwermeiren kemudian bekerja di lembaga kemanusiaan lain, namun Oxfam mengatakan bahwa mereka tidak memberikan surat referensi positif.

Oxfam mengatakan bahwa mereka membuat laporan publik pada saat itu yang menyebut bahwa telah trjadi "perilaku tak patut yang serius" di Haiti dan mengeluarkan siaran pers tentang itu - namun tidak memberikan rinciannya.

Mereka menceritakan kepada Komisi Bantuan bahwa mereka melakukan penyelidikan terhadap perilaku seksual tidak patut, perisakan, pelecehan dan intimidasi staf, namun tetap tidak mengungkapkan rincian peristiwanya.

Komisi bantuan tidak mengambil tindakan lebih lanjut pada saat itu, namun kemudian menyatakan bahwa mereka akan mengambil langkah lain jika mengetahui semua fakta dan kejadiannya.

Kepala eksekutif Oxfam, Mark Goldring, mengatakan kepada BBC bahwa mengungkapkan rincian tuduhannya pada saat itu bisa menarik "perhatian ekstrem" terhadap mereka, yang menurutnya tidak akan menguntungkan siapa. [bbc/lat]

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Skandal Seks dan Sewa Pelacur di Haiti : http://ift.tt/2EouzIN

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Skandal Seks dan Sewa Pelacur di Haiti"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.