Search

Penembakan di Sekolah, Trump Salahkan Film & Game

INILAHCOM, Jakarta - Presiden Donald Trump lagi-lagi membuat sebuah pernyataan yang memicu perdebatan. Terkait kejadian penembakan maut di sekolah Douglas Stoneman di Florida baru-baru ini, dia menyalahkan film dan video game. Warganet pun bereaksi.

Kembali terulangnya tragedi penembakan maut oleh warga sipi, muncul desakan yang kuat dari warga Amerika Serikat agar pemerintah federal menetapkan dan menerapkan aturan pembatasan yang amat ketat atas kepemilikan senjata api. Bukan rahasia umum bila di Amerika Serikat, warga Amerika Serikat bisa dengan amat mudah memiliki senjata api secara legal.

Tetapi Presiden Donald Trump justru memiliki pandangan lain. Dia menilai bahwa pemicu sesungguhnya kekerasan senjata api adalah film dan video game. Menurut Trump, adegan kekerasan yang melibatkan penggunaan senjata api di film dan video game telah membentuk pemikiran dan persepsi kaum muda atas senjata api.

"Saya mendengar semakin banyak orang mengatakan bahwa tingkat kekerasan dalam video- game yang membentuk pemikiran anak muda (tentang senjata api). Lalu kemudian melangkah ke tahapan selanjutnya, yaitu film." ungkap Trump kepada penasihat hukum federal wilayah Florida, Pam Bondi, seperti dikutip dari Forbes.

Karena pengaruh besar yang dimiliki video game dan film dalam membentuk pemikiran anak muda terhadap senjata api, maka Trump mengusulkan bahwa sudah saatnya ada semacam sistem pengklasifikasian rating berdasarkan usia.

"Anda bisa lihat bagaiman film-film saat ini begitu (memperlihatkan) kekerasan. Ada (adegan) pembunuhan di dalam film. Saya pikir sudah saatnya ada sistem rating untuk itu (film dan video-gim). Faktanya adalah banyak film dirilis (setiap pekannya), begitu banyak kekerasan yang melibatkan pembunuhan dan lainnya. Itu hal yang perlu kita bahas, " tutur Trump kepada Pam Bondi.

Ide Trump untuk menetapkan dan menerapkan sistem klasifikasi rating berdasarkan usia atas film dan video game lantas menuai reaksi cemoohan dari warganet.

Padahal kenyataannya sistem klasifikasi rating berdasarkan usia konsumen atas film dan video game sudah lama diterapkan di Amerika Serikat. Asosiasi industri perfilman Amerika Serikat, The Motion Pictures Association of America (MPAA), telah menerapkan sistem rating berdasarkan usia sejak 1968, yang membagi film menjadi G (General), PG (parental guidance), PG-13, R (untuk 18 tahun ke atas), dan NC-17 (dewasa). Pengklasifikasian rating film tersebut berdasarkan banyak tidaknya konten yang melibatkan adegan atau dialog terkait aktivitas seksual dan kekerasan.

Sementara di industri video game pada 1994 telah menciptakan sebuah sistem yang disebut Entertainment Software Rating Board yang membagi permainan video menjadi EC(early children), E (everyone), M (mature) dan AO (adults only). Pengklasifikasian rating permainan video itu juga berdasarkan banyak tidaknya adegan yang melibatkan kekerasan dan aktivitas seksual, sesuai dengan umur pengguna.

Atas usulan penerapan sistem rating itu, Donald Trump pun dinilai warganet tidak memahami permasalahan yang sesungguhnya. Mereka pun bereaksi.

"Bagaimana ini (sistem rating) bisa membawa pengaruh pada tindakan penembakan di sekolah-sekolah?", cuit @duplicateboy

"BREAKING: Donald Trump punya idea mulia dengan menciptakan sistem rating untuk video gim sehingga mereka bisa sesuai dengan usia target marketnya. Kenapa ya dari dulu tidak ada yang memikirkannya, " sindir @The_green_muk

"Donald Trump mengusulkan harus ada sistem rating untuk film. Sementara di lain pihak, pemerintahan Trump di Gedung Putih punya rating NC-17 (untuk dewasa), " sindir @MrWordsWorth

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Penembakan di Sekolah, Trump Salahkan Film & Game : http://ift.tt/2F1BVp0

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Penembakan di Sekolah, Trump Salahkan Film & Game"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.