INILAHCOM, Tepi Barat -- Seorang pria Israel tewas ditikam di kawasan luar pemukiman Yahudi di Tepi Barat yang diduduki. Sang korban, Itamar Ben Gal, diserang di sebuah halte bus.
Pasukan keamanan Israel menyebut penyerangnya adalah seorang Palestina, dan mereka masih terus mencarinya, demikian BBC melaporkan, Selasa (6/2).
Serangan yang terjadi pada Senin (5/2) itu dilakukan sehari setelah Israel secara retroaktif melegalkan sebuah permukiman tidak sah sebagai reaksi atas pembunuhan seorang warga Israel bulan lalu.
Pasukan keamanan Israel juga masih mencari tersangka orang Palestina yang menembak Rabbi Raziel Shevach. Ayah dari enam orang itu tewas setelah ditembak saat menyetir di jalan raya dekat rumahnya di Havat Gilad pada tanggal 9 Januari.
Media Israel mengatakan Ben Gal, 29 tahun, yang memiliki empat anak, adalah seorang guru di yeshiva, atau sekolah agama, dan tinggal di pemukiman Har Bracha.
Rekaman CCTV serangan Senin menunjukkan Ben Gal sedang berdiri di pinggir jalan, dan seorang pria terlihat menyeberang jalan dan menikam dadanya.
Militer Israel mengatakan seorang tentara mengejar tersangka dan memukulnya, namun dia tetap berhasil melarikan diri.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan tekadnya untuk menangkap penyerang itu.
"Kami akan membawa dia ke pengadilan, seperti yang selalu kami lakukan. Saya menaruh kepercayaan pada pasukan keamanan yang melakukan tugas terberat melawan serangan-serangan tercela ini," katanya.
Tidak ada kelompok yang segera mengaku berada di balik serangan tersebut. Namun gerakan militan Islam Palestina Hamas menyebutnya sebagai "suatu kelanjutan perlawanan" terhadap keputusan AS yang kontroversial untuk mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel.
Ini merupakan peristiwa terbaru gelombang penusukan, penembakan dan pemboman mobil terhadap orang-orang Israel, yang kebanyakan dilakukan oleh orang Palestina atau orang Arab warga Israel, sejak akhir 2015. Sedikitnya 52 orang Israel dan lima warga asing telah terbunuh.
Menurut AFP, sekitar 300 warga Palestina--kebanyakan adalah penyerang, kata Israel--juga terbunuh pada periode tersebut. Sebagian lainnya tewas dalam bentrokan dengan tentara Israel.
Israel dalam beberapa pernyataan mengatakan bahwa mereka bermaksud untuk mempertahankan Ariel dan beberapa blok permukiman besar lainnya dalam kesepakatan damai apa pun dengan Palestina. Orang-orang Palestina menginginkan semua permukiman yang dibangun di atas tanah yang mereka klaim untuk negara mereka, dimusnahkan.
Lebih dari 600.000 orang Yahudi tinggal di sekitar 140 permukiman yang dibangun sejak pendudukan Israel pada 1967 di Tepi Barat dan Yerusalem Timur. Permukiman itu dianggap ilegal menurut hukum internasional, namun Israel menyangkalnya.
Selain itu ada pula sekitar 100 kawasan permukiman kecil yang dibangun tanpa otorisasi pemerintah.
Tahun lalu, parlemen Israel mengeluarkan undang-undang yang mengizinkan pengesahan yang berlaku surut terhadap 55 di pemukiman liar iru, termasuk yang dibangun di atas lahan milik pribadi warga Palestina, dan pemiliknya akan mendapat kompensasi. [bbc/lat]
Baca Kelanjutan Seorang Warga Israel Tewas Ditikam di Tepi Barat : http://ift.tt/2EL7EbIBagikan Berita Ini
0 Response to "Seorang Warga Israel Tewas Ditikam di Tepi Barat"
Posting Komentar