INILAHCOM, Jakarta--Para pemimpin Uni Eropa (UE) memperpanjang sanksi ekonomi terhadap Rusia atas konflik di Ukraina hingga enam bulan lagi, di tengah meningkatnya ketegangan setelah bentrokan di Laut Azov, kantor berita Associated Press melaporkan, seperti dikutip dari VOA, Jumat (14/12/2018).
UE pertama kali memberlakukan sanksi itu pada Juli 2014 setelah penerbangan Malaysia Airlines MH17 ditembak jatuh di atas Ukraina, menewaskan 298 orang. Barat menuding serangan tersebut dilakukan pemberontak pro-Rusia.
Sanksi itu menarget seluruh sektor ekonomi Rusia termasuk bisnis minyaknya.
Perjanjian perdamaian Minsk yang ditengahi UE, didukung Rusia dan Ukraina, pertama kali dicapai akhir 2014, lalu disesuaikan pada awal 2015, tetapi secara berkala dilanggar.
Konflik Ukraina-Rusia meletus lagi bulan lalu ketika pasukan Rusia menyita tiga kapal dan pelaut Ukraina yang hendak melewati Selat Kerch dari Laut Hitam ke Laut Azov.
Dalam pernyataan berisi kata-kata bernada keras, 28 pemimpin Uni Eropa kembali mengecam Rusia atas insiden itu, menyatakan "prihatin" atas "pelanggaran hukum internasional" oleh Rusia.
Sebelumnya Kamis, aliansi militer NATO mengumumkan akan memberi Ukraina peralatan komunikasi yang aman sebelum akhir tahun untuk membantunya menghadang "perilaku Rusia yang mengacau stabilitas."
Selain sanksi ekonomi, UE melakukan langkah-langkah yang menarget orang dan organisasi setelah aneksasi Rusia atas Krimea pada 2014 dan sehubungan konflik di Ukraina. [voa/lat]
Baca Kelanjutan UE Perpanjang Sanksi Ekonomi Terhadap Rusia : https://ift.tt/2rEF06hBagikan Berita Ini
0 Response to "UE Perpanjang Sanksi Ekonomi Terhadap Rusia"
Posting Komentar