INILAHCOM, Washington DC--Penutupan sebagian kegiatan pemerintah AS (shutdown), belum menunjukkan tanda-tanda penyelesaian. Presiden Donald Trump menegaskan fraksi Demokrat "harus mengakhiri" kebuntuan, sementara pimpinan Demokrat di Kongres menyalahkan Trump karena "menjerumuskan negara ke dalam kekacauan."
Kedua pihak saling melontarkan tuduhan, hari keempat di mana sebagian kegiatan pemerintah ditutup, karena Kongres dan Trump belum dapat menyepakati legislasi anggaran yang diperlukan.
Sementara badan-badan pemerintah yang menangani masalah keamanan nasional dan keselamatan masyarakat tetap buka, kantor-kantor lain ditutup dan 800 ribu pegawai federal dirumahkan. Mereka yang dianggap pegawai esensial tetap bekerja, tetapi gaji untuk pekerjaan tersebut tidak akan dibayar sebelum shutdown berakhir.
"Presiden menginginkan shutdown, tetapi tampaknya tidak tahu bagaimana mengeluarkan diri dari masalah ini," kata pemimpin minoritas di Senat, Chuck Schumer dan ketua DPR mendatang, Nancy Pelosi, dalam suatu pernyataan bersama.
"Bursa saham merosot dan presiden melancarkan perang pribadi terhadap Bank Sentral setelah ia baru saja memecat menteri pertahanan," tulis mereka.
Trump meminta dana US$5 miliar untuk pembangunan tembok di sepanjang perbatasan Amerika-Meksiko. Fraksi Demokrat telah menawarkan US$1,3 miliar untuk langkah-langkah keamanan lainnya.
Presiden membatalkan liburan Natalnya ke tempat peristirahatannya di Florida karena kebuntuan dengan Kongres ini.
"Saya sendirian (kasihan saya) di Gedung Putih sambil menunggu Demokrat kembali dan membuat kesepakatan mengenai Keamanan Perbatasan yang sangat diperlukan," cuitnya. "Nantinya, Demokrat yang tidak ingin membuat kesepakatan akan membebani negara kita lebih banyak daripada tembok perbatasan yang kita bicarakan. Gila." [voa/lat]
Baca Kelanjutan Demokrat, Trump Saling Tuding Soal Shutdown : http://bit.ly/2GSm4eTBagikan Berita Ini
0 Response to "Demokrat, Trump Saling Tuding Soal Shutdown"
Posting Komentar