INILAHCOM, Jakarta--Para pejabat Inggris dan Perancis kewalahan untuk menentukan bagaimana cara mempertahankan tekanan militer terhadap kelompok ISIS, setelah AS menarik pasukan daratnya dari timur laut Suriah.
Kedua negara mengatakan berencana untuk melanjutkan serangan udara dan operasi darat di Suriah, tetapi waktu dan ruang lingkup penarikan AS masih belum jelas dan mempersulit perencanaan perang.
Pemerintah Inggris dan Perancis juga berusaha mendapat pemahaman yang lebih jelas, tentang niat militer Turki menyerang Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG) di timur Sungai Efrat, yang didukung Barat, setelah penasikan pasukan AS.
Turki selama ini menahan diri untuk memasuki wilayah timur laut yang dikuasai Kurdi Suriah dengan kehadiran pasukan AS. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan dia akan menunda ofensif mungkin selama beberapa bulan, meskipun Kurdi mengatakan konsesi itu tidak boleh dipercayai begitu saja.
Presiden Erdogan mengancam akan menghancurkan pasukan Kurdi di Suriah utara, dengan alasan mereka tidak dapat dibedakan dari separatis Kurdi di Turki, yang telah melancarkan pemberontakan selama tiga dekade. Para pemimpin Kurdi berharap Washington akan terus menekan Turki untuk menunda serangan. [voa/lat]
Baca Kelanjutan Sekutu AS Kelimpungan Perangi ISIS di Suriah : http://bit.ly/2GPAL1UBagikan Berita Ini
0 Response to "Sekutu AS Kelimpungan Perangi ISIS di Suriah"
Posting Komentar