INILAHCOM, Katowice--Mantan Wakil Presiden AS dan pegiat lingkungan, Al Gore, mendatangi paviliun Indonesia di sela-sela konferensi perubahan iklim PBB 2018 (COP24) yang berlangsung di Katowice, Polandia.
Gore mengatakan konferensi PBB tentang perubahan iklim adalah harapan dan peluang negara-negara di dunia untuk memperbaharui kebijakan terhadap lingkungan.
"Akibat pemanasan global, 95% es di Arktik mencair, imbasnya permukaan air laut naik, ribuan pulau di Indonesia termasuk Jakarta terancam tenggelam, bersama dengan New York, Mumbai, Bangladesh, bahkan Miami," kata Gore, seperti dilaporkan wartawan BBC News Indonesia, Silvano Hajid, Jumat (14/12/2018).
Gore mengatakan manusia memiliki political will (keinginan politik) untuk mengubah krisis iklim yang terjadi saat ini.
Ia mengatakan suhu permukaan bumi telah naik satu derajat celcius dan semua pihak butuh percepatan perbaikan lingkungan.
"Bila kita ragu akan political will, yakinlah, political will itu juga sumber daya yang bisa diperbaharui," kata Gore.
Pesan ini juga ia tunjukkan kepada Presiden AS, Donald Trump, terkait penarikan diri AS dari Kesepakatan Paris pada COP21.
"Jika ingin benar-benar lepas dari Kesepakatan Paris, dia (Donald Trump) harus menunggu usai masa pemilu selanjutnya, itu aturannya. Jadi, jika ada presiden baru yang menang dalam pemilu menggantikan Donald Trump, hanya butuh 30 hari bagi Amerika Serikat untuk kembali fokus pada Kesepakatan Paris," kata Gore.
Gore mengatakan, "Jika 10 tahun lalu, kita masih bermimpi bahwa energi terbarukan dapat direalisasikan, para ilmuwan telah menetapi janjinya, kini listrik yang dihasilkan dengan tenaga surya dan angin, justru lebih murah dari batu bara, maka dunia harus menghentikan penggunaan batu bara, termasuk Indonesia." [bbc/lat]
Baca Kelanjutan Mantan Wapres AS: Jakarta Terancam Tenggelam : https://ift.tt/2BgZfv3Bagikan Berita Ini
0 Response to "Mantan Wapres AS: Jakarta Terancam Tenggelam"
Posting Komentar