Search

Gereja Katolik di Basis Abu Sayyaf Filipina Dibom

INILAHCOM, Manila--Dua bom meledak di gereja katolik di Pulau Jolo, Filipina, Minggu (27/1/2019). Belasan orang dilaporkan tewas akibat serangan yang terjadi di kawasan berpenduduk mayoritas muslim itu.

Bom pertama meledak saat misa berlangsung di gereja. Ketika aparat keamanan menyisir lokasi, bom kedua meledak di area parkir mobil.

Ledakan bom ini terjadi beberapa hari setelah referendum otonomi daerah digelar di Jolo.

Belum ada klaim tanggung jawab dari kelompok manapun atas serangan ini. Namun Jolo selama ini dikenal sebagai salah satu basis milisi Abu Sayyaf.

Ledakan pertama terjadi pukul 8.45 waktu setempat di Gereja Katolik Maria Gunung Karmel. Sebelumnya, gereja ini juga pernah dibom.

Mayoritas korban ledakan ini adalah warga sipil.

Sejumlah foto yang beredar di media sosial menunjukkan jalan utama menuju gereja itu ditutup oleh tentara bersenjata lengkap.

Sejumlah korban luka dievakuasi menggunakan pesawat ke kota terdekat, Zamboanga.

Menteri Pertahanan Filipina, Delfin Lorenzana, menyebut serangan itu sebagai perbuatan pengecut. Ia mendesak penduduk setempat untuk waspada dan membantu pemerintah mengeyahkan terorisme.

"Kami akan menggunakan seluruh kekuatan untuk menegakkan keadilan terhadap pelaku di balik insiden ini," kata Lorenzana dalam keterangannya.

Pekan lalu, referendum yang diikuti 2,8 juta orang menyepakati pembentukan Wilayah Otonomi Bangsa Moro di kawasan selatan Filipina, daerah berpenduduk muslim terbesar di negara tersebut.

Namun, hasil jajak pendapat di Jolo berbeda. Penduduk daerah itu menolak otonomi khusus tersebut. [bbc/lat]

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Gereja Katolik di Basis Abu Sayyaf Filipina Dibom : http://bit.ly/2DzvRm4

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Gereja Katolik di Basis Abu Sayyaf Filipina Dibom"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.