INILAHCOM, Beijing - China ingin mengakhiri sengketa dagangnya dengan AS tapi tidak akan membuat 'konsesi yang tidak masuk akal' dan perjanjian apapun yang dicapai harus mencakup kompromi dari kedua pihak, demikian laporan surat kabar China Daily, Rabu (9/1/2019).
Pejabat China dan AS sedang mengadakan perundingan di Beijing, yang pertama sejak Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jin-Ping sepakat mengadakan penghentian perang dagang selama 90 hari, yang telah menggelisahkan pasar-pasar keuangan.
Perundingan yang dimulai pada Senin (7/1/2018) itu terus berlanjut sampai hari Rabu ini, walaupun tadinya hanya dijadwalkan hanya akan berlangsung dua hari.
China Daily mengatakan dalam tajuk rencananya, sikap China tegas, yaitu bahwa sengketa dagang itu merugikan kedua negara dan mengganggu perdagangan internasional serta rantai pasokannya.
Sementara para pejabat AS mengatakan perundingan itu berlangsung baik dan ada tanda-tanda kemajuan, khususnya dalam penjualan hasil-hasil pertanian Amerika dan komoditas energi.
Tapi, kata para pejabat yang mengetahui tentang perundingan itu, kedua delegasi masih jauh dari kata sepakat tentang pembaharuan struktural dalam sistem perekonomian China yang disebut oleh AS memicu pencurian hak milik intelektual dan pemaksaan pengalihan teknologi AS kepada para pemilik bisnis China.
Baca Kelanjutan China Ingin Akhiri Sengketa Dagang dengan AS : http://bit.ly/2FifSLsBagikan Berita Ini
0 Response to "China Ingin Akhiri Sengketa Dagang dengan AS"
Posting Komentar