Search

Rusia: Asing Berupaya Rebut Kekuasaan di Venezuela

INILAHCOM, Moskow--Rusia mengecam kekuatan asing yang mendukung pemimpin oposisi Venezuela dan menyebutnya sebagai upaya "merebut kekuasaan". BBC melaporkan, Jumat (25/1/2019).

Moskow mengatakan langkah itu melanggar hukum internasional dan merupakan "jalan langsung menuju pertumpahan darah".

Pemimpin oposisi Venezuela, Juan Guaido mengumumkan dirinya sebagai pemimpin sementara, Rabu lalu, sebuah langkah yang diakui oleh AS dan beberapa negara lainnya.

Presiden Nicols Maduro, yang didukung sejumlah negara, menanggapi sikap AS itu dengan memutus hubungan diplomatik dengan negara adikuasa itu.

Maduro menduduki kursi presiden sejak 2013. Dia dilantik untuk masa jabatan kedua awal bulan ini, setelah memenangkan pemilu Mei 2018 yang diboikot kelompok oposisi dan diduga ada kecurangan suara.

Juan Guaido, ketua Majelis Nasional, mengatakan ada pasal dalam konstitusi negara yang memungkinkannya mengambil alih kekuasaan sementara, karena dia meyakini terpilihnya Maduro dalam pemilu presiden lalu, tidak sah.

Dia berjanji untuk memimpin pemerintahan transisi dan menggelar pemilihan umum yang bebas.

Moskow memandang Venezuela sebagai salah satu negara sekutu terdekatnya di kawasan Amerika Latin.

Rusia telah meminjamkan bantuan senilai miliaran dolar dan mendukung industri minyak dan militer Venezuela. Rusia juga terlibat dalam latihan militer bersama di Venezuela.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan: "Kami menganggap upaya merebut kekuasaan pemerintahan yang berdaulat di Venezuela bertentangan dan melanggar dasar dan prinsip-prinsip hukum internasional." [bbc/lat]

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Rusia: Asing Berupaya Rebut Kekuasaan di Venezuela : http://bit.ly/2TdgSDX

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Rusia: Asing Berupaya Rebut Kekuasaan di Venezuela"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.