INILAHCOM, Mexico City - Senjata api dari Amerika Serikat telah digunakan untuk melakukan tindak kriminal setiap 31 menit di Mexico, Canada, Amerika Tengah dan kawasan Karibia.
Kantor berita Reuters mengabarkan Jumat (2/2/2018), hal itu diungkap oleh Center for American Progress. Analisa sejumlah badan pemerintah AS menunjukkan, 50.133 senjata api yang ditemukan di 15 negara selama 2014-2016 berasal dari AS.
Laporan berjudul Di luar Perbatasan itu juga mengungkapkan, lemahnya pengawasan penjualan senjata menyebabkan banyak senjata api diselundupkan ke luar negeri dan digunakan sejumlah geng kriminal. Di antaranya ke Mexico, El Salvador dan Honduras.
Menurut data yang dikeluarkan Pemerintah Mexico, tingkat pembunuhan di negeri itu meningkat paling tinggi dalam waktu dua dekade terakhir. Padahal perdagangan senjata api dan otomatis dilakukan secara ketat di Mexico. "Bahkan, jumlah pembunuhan menggunakan senjata api naik dari 15% pada tahun 1997, menjadi 66% pada 2017," bunyi analisa Center for American Progress.
Sekitar 70 persen dari 106 ribu senjata api laras pendek maupun laras panjang yang ditemukan di Mexico, berasal dari AS. Penelitian Biro Alkohol, Tembakau, Senjata api dan Peledak AS juga menunjukkan, ratusan ribu senjata api itu diselundupkan atau dibawa dari AS pada tahun 2011 hingga 2016.
Karena itu, Pemerintah Presiden Mexico Enrique Pena Nieto meminta AS untuk bertindak lebih tegas terhadap penyelundupan senjata. Namun sejumlah ahli kriminal menyatakan meningkatnya penggunaan senjata api, karena kurangnya kerjasama petugas kedua negara.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson tiba di Mexico City, Kamis kemarin untuk membahas masalah ini dengan para pejabat keamanan Mexico. Tillerson dijadualkan akan bertemu dengan Menlu Mexico Jose Manuel de Herrera dan Menlu Canada Chrystia Freeland, Jumat ini.
Baca Kelanjutan Senpi AS Pacu Kriminalitas di Negara Tetangganya : http://ift.tt/2E0V1vNBagikan Berita Ini
0 Response to "Senpi AS Pacu Kriminalitas di Negara Tetangganya"
Posting Komentar