INILAHCOM, Tepi Barat -- Perundingan antara Wakil Presiden AS Mike Pence dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas akhir Desember ini bisa batal, menyusul tensi panas setelah Presiden AS Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Seorang pejabat senior kelompok Fatah pimpinan Abbas, Jibril Rajoub mengatakan bahwa Pence "tidak akan diterima" di wilayah Palestina. "Pertemuan Mike Pece dengan Preside Mahmoud Abbas tidak akan berlangsung," katanya.
Abbas yang kerap disapa Abu Mazen, belum berkomentar mengenai masalah ini.
Namun, seorang pejabat Gedung Putih memperingatkan Palestina agar tidak membatalkan perundingan tersebut yang sudah dijadwalkan pada akhir bulan ini.
"Akan merupakan hal yang 'kontraproduktif' jika Palestina membatalkan pembicaraan antara Wapres Pence dan Presiden Abbas," kata pejabat tersebut.
Dia menyatakan jika Palestina memutuskan untuk membatalkan perundingan tersebut, maka itu merupakan hal yang kontraproduktif.
Pertengahan Desember ini Pence memulai kunjungan ke Timur Tengah, termasuk ke Palestina, Israel, dan Mesir.
Keputusan Presiden AS Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel ditanggapi Presiden Palestina Mahmoud Abbas dengan kemarahan besar.
Abbas menolak keputusan Pemerintah AS tersebut, dan mengatakan bahwa Yerusalem adalah ibu kota abadi Palestina. "Yerusalem adalah ibu kota abadi Palestina," Abbas menegaskan setelah Trump mengumumkan pengakuan tersebut.
Menurut Abbas, keputusan Trump itu telah melanggar semua resolusi kesepakatan, baik bilateral maupun internasional. "AS telah melanggar konsensus internasional," katanya.
Keputusan itu juga membuat rakyat Palestina marah besar Kerusuhan dan kekerasan berlangsung di jalanan Bethlehem, Ramallah, Yerusalem hingga serangan roket oleh Brigade Al-Tawheed ke arah militer Israel. [lat]
Baca Kelanjutan Perundingan Mike Pence-Abbas Bisa Batal : http://ini.la/2423195Bagikan Berita Ini
0 Response to "Perundingan Mike Pence-Abbas Bisa Batal"
Posting Komentar