INILACOM, Washington DC--Sekretaris Jenderal Persekutuan NATO Jens Stoltenberg mengingatkan Kongres AS tentang ancaman 'sikap Rusia yang semakin keras'.
Ia mengatakan bahwa NATO tidak menghendaki suatu perang dingin baru dengan Moskow, tetapi perlu menangkal agresi militernya.
Dalam pidato di hadapan sidang gabungan Kongres AS pada ulang tahun ke-70 berdirinya NATO di Gedung Putih, Washington DC, Rabu (3/4/2019) waktu setempat, Stoltenberg mengatakan persekutuan yang beranggota 29 negara itu 'tidak bermaksud menggelar misil nuklir yang berpangkalan di daratan Eropa'.
Ia menuduh Rusia melanggar Perjanjian Senjata Nuklir Jarak Sedang yang membuat AS menarik diri dari perjanjian tersebut. Tuduhan itu dibantah oleh Rusia.
"Kami tidak mau mengucilkan Rusia, sebaliknya berusaha kuat menjalin hubungan yang lebih baik. Namun, meskipun dengan hubungan yang lebih baik, kami masih harus menangani suatu hubungan sulit," katanya, seperti dikutip dari VOA, Kamis (4/4/2019).
Stoltenberg mengatakan, NATO akan senantiasa mengambil langkah yang perlu untuk menyediakan penangkal yang dipercaya dan efektif.
Ia berseru kepada negara-anggota untuk menambah anggaran pertahanan guna memenuhi sasaran yaitu tiap anggota setidaknya mengalokasikan 2% dari GDP mereka tahun 2024 untuk pertahanan--patokan yang sejauh ini baru dipenuhi oleh delapan anggota.
Ia memuji Presiden AS Donald Trump yang tadinya menyebut NATO 'usang' tetapi mendesak semua anggota menaikkan anggaran pertahanan masing-masing. Dan menurutnya, desakan itu memberi dampak nyata. [voa/lat]
Baca Kelanjutan Sekjen NATO: Sikap Rusia Semakin Keras : https://ift.tt/2UuLVPoBagikan Berita Ini
0 Response to "Sekjen NATO: Sikap Rusia Semakin Keras"
Posting Komentar