Search

Upaya Damai Palestina-Israel Kian Suram

INILAHCOM, Jakarta -- Upaya mendamaikan Palestina dan Israel yang digagas banyak negara di dunia kian suram setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan pengakuan negaranya atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Sekertaris Jenderal Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Seeb Erekat menyatakan, Trump telah menghancurkan semua harapan dua negara (Palestina-Israel) untuk menyelesaikan konflik.

Sementara PM Lebanon Saad Hariri siap membantu Palestina mendirikan sebuah negara yang merdeka dengan Yerusalem sebagai ibu kota.

Hariri mengatakan, keputusan Presiden Trump itu berisiko menumpahkan bahaya ke wilayah Yerusalem, Kota Suci bagi umat Islam, Kristen, dan Yahudi.

Sebelumnya, keputusan Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dikecam banyak pemimpin dunia, termasuk sekutu AS sendiri, seperti Perancis, Inggris, Turki, dan Jerman.

Presiden Perancis, Emmanuel Macron mengatakan, keputusan Trump itu tidak bisa diterima oleh negaranya karena melanggar hukum internasional dan seluruh resolusi Dewan Keamanan PBB.

Hal sama disampaikan PM Inggris Theresa May. "Kami tidak setuju dengan keputusan AS sebelum ada kesepakatan akhir," kata May.

Sejumlah negara Timur Tengah juga mengecam keputusan Trump ini karena menurut mereka dapat mengancam stabilitas dan perdamaian di kawasan tersebut.

Sekjen PBB Antonio Guterres mengatakan,status akhir Yerusalem hanya dapat tercapai setelah perundingan damai antara Israel dan Palestina mencapai mufakat.

"Saya selalu menentang segala upaya unilateral yang dapat melemahkan upaya perdamaian antara Israel dan Palestina," tegasnya.

Presiden Trump hari Rabu (06/12/2017) waktu Washington, atau Kamis (07/12/2017) dinihari WIB secara resmi mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. [lat]

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Upaya Damai Palestina-Israel Kian Suram : http://ini.la/2422851

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Upaya Damai Palestina-Israel Kian Suram"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.