INILAHCOM, Ghouta Timur--Sekitar 400.000 orang masih terjebak di wilayah pertempuran di Ghouta Timur, Suriah, sementara kelompok pemberontak, Jaish al-Islam sepakat untuk mengevakuasi para petempur jihadisnya yang ditahan di penjara di Ghouta Timur.
Sejak tahun 2012 Ghouta Timur lepas dari kontrol Pemerintah Suriah, namun beberapa pekan ini pasukan pro Presiden Bashar al-Assad melakukan serangan yang intensif darat udara untuk merebut kembali wilayah tersebut.
Laporan yang dikutip dari BBC, Sabtu (10/3) menyebutkan, diperkirakan 950 warga sipil tewas di Ghouta Timur sejak serangan pasukan pemerintah yang didukung Rusia diluncurkan pada 18 Februari lalu. Pasukan pro-pemerintah dilaporkan telah menguasai separuh dari wilayah Ghouta Timur.
Menurut kelompok pemantau HAM Suriah yang berbasis di Inggris, Syrian Observatory for Human Rights (SOHR), yang memiliki jaringan sampai ke daerah tersebut mengungkapkan, banyak korban merupakan anak-anak.
Pada Jumat lalu, sebuah konvoi PBB sukses mengirimkan bantuan ke wilayah tersebut, setelah sebelumnya tertunda karena penembakan.
Sementara itu, Jaish al-Islam sepakat untuk mengevakuasi para petempur jihadisnya yang ditahan di penjara di Ghouta Timur. Mereka mengatakan keputusan itu dibuat dalam konsultasi dengan delegasi yang memasuki kawasan tersebut bersama dengan konvoi bantuan PBB.
Jaish al-Islam mengatakan telah mencapai kesepakatan dengan berbagai pihak, termasuk PBB, untuk mengevakuasi para petempurnya dari kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS)--yang merupakan faksi aliansi yang dipimpin oleh Front Nusra, yang memisahkan dari al-Qaeda.
Tiga belas petempur pertama disebutkan akan dipindahkan menggunakan koridor al-Wafidden yang dirancang oleh Pemerintah Suriah.
Para pemberontak di Ghouta Timur bukan merupakan kelompok yang bersatu, tapi meliputi sejumlah faksi, termasuk jihadis, dan bertempur diantara mereka sendiri menyebabkan mereka mengalami kekalahan dari pasukan Pemerintah Suriah.
Dua kelompok besar pemberontak yaitu Jaish al-Islam dan saingannya Faylaq al-Rahman. Yang terakhir pernah berperang bersama dengan HTS.
Ghouta Timur berada di dekat Damaskus yang memungkinkan bagi pemerontak untuk menembakkan mortir ke jantung ibukota, yang telah menyebabkan tewasnya warga sipil.
Pemerintah Suriah putus asa untuk merebut kembali wilayah tersebut, dan mengatakan upayanya untuk menguasai kembali Ghouta Timur karena kehadiran HTS. HTS tidak diikutkan dalam kesepakatan gencatan senjata PBB yang belum juga dirasakan dampaknya. [bbc/lat]
Baca Kelanjutan 400 Ribu Orang Terjebak Perang di Ghouta Timur : http://ift.tt/2Fz9SKwBagikan Berita Ini
0 Response to "400 Ribu Orang Terjebak Perang di Ghouta Timur"
Posting Komentar