Search

Kecaman Peracunan ex Mata-mata Rusia Meluas

Para pemimpin Inggris, Perancis, Jerman dan AS bersama-sama mengecam peracunan seorang mantan mata-mata Rusia di Inggris, yang dikatakan dilakukan Moskow, dengan menyebutnya sebagai "serangan "ertama gas saraf di Eropa sejak Perang Dunia II."

Suatu pernyataan bersama yang dilansir hari Rabu (13/3), atau Kamis (15.3) WIB oleh Perdana Menteri Theresa May, Presiden Emmanuel Macron, Kanselir Angela Merkel dan Presiden Donald Trump menyebutkan tidak ada penjelasan alternatif yang masuk akal mengenai keterlibatan Rusia dalam serangan tersebut.

"Kami meminta Rusia untuk menjawab semua pertanyaan terkait serangan tersebut," kata para pemimpin itu, seperti dikutip dari VOA.

Rusia sendiri telah membantah terlibat.

Mantan mata-mata Sergei Skripal dan putrinya, Yulia, ditemukan dalam keadaan tak sadarkan diri di sebuah bangku taman di kota Salisbury, Inggris, dan dilarikan ke rumah sakit, di mana mereka masih dalam kondisi serius. Beberapa orang lainnya, termasuk seorang polisi, juga jatuh sakit.

Perdana Menteri Inggris Theresa May mengumumkan serangkaian tindakan balasan terhadap Rusia terkait peracunan itu, termasuk pengusiran 23 diplomat Rusia. Ini akan merupakan pengusiran diplomat Rusia dalam jumlah terbanyak sejak 1971, pada puncak Perang Dingin.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan Moskow akan mengusir diplomat-diplomat Inggris "segera" sebagai balasan.

Dalam pernyataan hari Kamis di Moskow, Lavrov menyebut tindakan May itu "tidak sopan" dan dimaksudkan untuk mengalihkan perhatian dari perundingan sulit yang dihadapi Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa.

Di Brussels, Sekjen NATO Jens Stoltenberg menyerukan tanggapan sebanding dari Inggris terhadap serangan gas saraf itu, seraya menyatakan insiden peracunan itu pasti ada konsekuensinya.

Gedung Putih, Rabu (13/3) mengeluarkan pernyataan bahwa Amerika Serikat solider dengan sekutu terdekatnya, Inggris, dan sependapat bahwa Rusia bertanggung jawab atas serangan gas saraf yang sembrono terhadap seorang warganegara Inggris dan putrinya. Amerika juga mendukung keputusan Inggris untuk mengusir diplomat-diplomat Rusia sebagai tanggapan yang adil. [voa/lat]

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Kecaman Peracunan ex Mata-mata Rusia Meluas : http://ift.tt/2FMtwDj

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Kecaman Peracunan ex Mata-mata Rusia Meluas"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.