INILAHCOM, Teheran - Iran mengutuk Inggris karena mengeluarkan keputusan mencantumkan Hizbullah dalam daftar sebagai organisasi teroris. Iran juga menyatakan bahwa Inggris telah mengabaikan keinginan sebagian besar rakyat Lebanon dan peran kelompok yang didukung Teheran dalam memerangi ISIS.
Pada pekan lalu, Inggris berencana melarang semua sayap Hizbullah, yang dinyatakan sebagai organisasi teroris, karena pengaruhnya yang membuat Timur Tengah tak stabil, sebelumnya telah melarang unit keamanan eksternal dan sayap militernya.
"Langkah Inggris ini menunjukkan pengabaian dengan sengaja keinginan sebagian besar rakyat Lebanon dan legitimasi dan posisi sah Hizbullah dalam pemerintahan dan struktur politik Lebanon," kata Bahram Qasemi, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, seperti dilansir kantor berita negara IRNA.
Pengaruh Hizbullah, yang merupakan kelompok paling kuat di Lebanon, telah meluas di dalam negeri dan di kawasan itu. Organisasi tersebut telah mengendalikan tiga dari 30 kementerian dalam pemerintahan yang dipimpin Perdana Menteri Saad al-Hariri dukungan Barat. Hizbullah tak pernah menempatkan menterinya sebanyak itu.
"Selain membantu melestraikan integritas teritorial Lebanon selama beberapa dekade, Hizbullah telah menjadi salah satu pilar dari pertempuran melawan terorisme dan kelompok-kelompok teroris seperti ISIS di kawasan," kata Qasemi.
Iran dan Hizbullah, yang didirikan pada tahun 1982 Garda Revolusi Iran, merupakan pemain utama dalam perang di Suriah dan pertempuran melawan kelompok-kelompok militan yang menentang Presiden Bashar al-Assad, termasuk ISIS.
Baca Kelanjutan Iran Kecam Hizbullah Masuk Daftar Kelompok Teroris : https://ift.tt/2SDMX6EBagikan Berita Ini
0 Response to "Iran Kecam Hizbullah Masuk Daftar Kelompok Teroris"
Posting Komentar