Search

Sempat Dilaporkan Hilang, 1 WNI Jadi Korban Tewas

INILAHCOM, Christchurch - Sempat dilaporkan hilang, akhirnya seorang warga negara Indonesia (WNI) bernama Lilik Abdul Hamid dinyatakan meninggal dunia akibat serangan brutal teroris di masjid Christchurch, Selandia Baru, Jumat lalu (15/3/2019).

Kabar meninggalnya Lilik dikonfirmasi langsung oleh Duta Besar RI untuk Selandia Baru, Tantowi Yahya, dalam keterangan resminya, Sabtu (16/3/2019).

"KBRI Wellington menerima kabar pukul 22.10 bahwa WNI a.n. Bapak Lilik Abdul Hamid (Pak Lilik) yang sebelumnya dilaporkan hilang saat ini telah dikonfirmasi menjadi salah satu korban meninggal dunia dalam peristiwa penembakan di Christchurch," kata Tantowi.

Baca juga: Penembakan di Selandia Baru, 1 WNI Belum Diketahui

Dubes RI itu juga mengaku telah mengunjungi kediaman Lilik di Christchurch untuk memberikan dukungan. Dia pun mengatakan bahwa Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi juga telah menyampaikan belasungkawa secara langsung kepada istri korban, Nina Lilik Abdul Hamid.

Tantowi juga sudah meninjau lokasi penembakan di Masjid Al Noor dan berdoa bersama masyarakat lain untuk korban dan keluarga di Taman Hagley Park.

Baca juga: Dua WNI Korban Penembakan Jalani Operasi Kedua

Sebelumnya, Dubes RI bersama tim konsuler KBRI Wellington telah menjenguk Zulfirman Syah dan anaknya, dua WNI yang menjadi korban penembakan di Christchurch Public Hospital. Zulfirman telah menjalani serangkaian operasi dan saat ini masih terus mendapatkan perawatan medis dari pihak RS.

"Kondisi anak dari Bapak Zulfirman Syah yang juga tertembak, saat ini diketahui sudah stabil," kata Tantowi.

Baca juga: Perlindungan WNI di Pusaran Tragedi Selandia Baru

KBRI Wellington mengapresiasi upaya bersama para WNI di Christchurch dalam membantu istri Zulfirman Syah selama masa perawatan di RS.

Pihak KBRI Wellington juga terus melakukan koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri RI, khususnya Direktorat Perlindungan WNI dan BHI, untuk memfasilitasi rencana kedatangan anggota keluarga dari Indonesia yang ingin mengunjungi WNI yang terkena dampak peristiwa penembakan di Christchurch.

KBRI Wellington telah membentuk Posko Sementara Pasca-Peristiwa Penembakan, yang bekerja selama 24 jam, sejak Jumat lalu. Posko bertugas memantau perkembangan situasi dan membantu WNI yang membutuhkan bantuan sehubungan dengan peristiwa penembakan di Christchurch.

Tak hanya itu, KBRI Wellington membuka layanan hotline dengan nomor +64211950980, +6421366754, dan +64223812065. Pemerintah Selandia Baru juga membuka hotline untuk keluarga korban pada nomor 0800-115-019.

Sebelumnya, Kepolisian Selandia Baru mengonfirmasi 49 orang tewas dalam aksi terorisme berupa penembakan brutal di dua masjid --Masjid Al Noor dan Masjid Linwood-- pada Jumat. Dilaporkan 41 orang tewas di Masjid Al Noor, tujuh orang tewas di Masjid Linwood, dan satu orang tewas di rumah sakit setempat.

Adapun 48 orang lainnya mengalami luka-luka, tapi hanya 39 orang yang masih dirawat di RS, di mana 11 orang di antaranya menjalani perawatan intensif. Identitas ataupun asal kewarganegaraan para korban tewas dan korban luka belum dirilis ke publik.

Tiga orang ditahan terkait aksi teror ini, tapi baru satu tersangka yang dijerat dakwaan pembunuhan. Tersangka pelaku bernama Brenton Tarrant (28), warga negara Australia, yang diyakini otoritas Selandia Baru bertanggung jawab atas penembakan brutal di dua masjid.

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Sempat Dilaporkan Hilang, 1 WNI Jadi Korban Tewas : https://ift.tt/2HDapPy

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Sempat Dilaporkan Hilang, 1 WNI Jadi Korban Tewas"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.