INILAHCOM, Paris--Kubu anti Presiden Prancis Emmanuel Marcon semakin banyak setelah serikat-serikat dagang dan para petani bergabung dengan pengunjuk rasa lainnya dalam aksi protes lanjutan di negara itu.
Meskipun pemerintah memberi uluran tangan guna membendung unjuk rasa, namun itu tidak menyurutkan gelombang demonstrasi paling brutal di Prancis dalam satu dasawarsa.
Laporan yang dikutip dari VOA, Kamis (6/12/2018) menyebutkan, protes "rompi kuning'' dimulai karena pemerintah berenca menaikkan pajak BBM. Perdana Menteri Edouard Philippe mengalah dan menangguhkan rencana tersebut. Namun tuntutan para pengunjuk rasa berkembang ke hal-hal lain, seperti upah rendah, pajak dan pengangguran tinggi yang membuat banyak orang mengalami kesulitan finansial.
Popularitas Macron merosot ke titik terendah, sejak demonstrasi pertama berlangsung 17 November lalu. Mantan bankir investasi, yang telah mendorong reformasi ekonomi pro-bisnis untuk membuat Prancis lebih kompetitif secara global itu, dituduh sebagai "presiden orang kaya"' dan menjadi terasing dari kelas pekerja. [voa/lat]
Baca Kelanjutan Presiden Prancis Terpojok, Lawan Makin Banyak : https://ift.tt/2roS4wqBagikan Berita Ini
0 Response to "Presiden Prancis Terpojok, Lawan Makin Banyak"
Posting Komentar