Turki Mulai Melunak terhadap AS

INILAHCOM, Singapura--Di tengah hubungan yang memburuk, Turki menyatakan akan bekerja erat dengan AS untuk menyelesaikan masalah antara kedua negara, termasuk tuntutan AS untuk membebaskan pendeta AS yang ditahan di Turki.

Pernyataan itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu setelah bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo di sela-sela pertemuan ASEAN di Singapura.

"Saya dapat mengatakan bahwa pertemuan tadi sangat konstruktif. Tentu saja, tidak diharapkan semua krisis dan persoalan dapat diselesaikan melalui satu kali pertemuan, tetapi kami menyepakati kerjasama erat, dialog dan bekerja bersama di waktu mendatang untuk menyelesaikan masalah-masalah ini. Dan, ketika kami pulang nanti, kami akan terus menempuh langkah-langkah dan bekerja untuk menyelesaikan berbagai persoalan," kata Mevlut Cavusoglu, Jumat (3/8/2018).

Pertemuan kedua menteri luar negeri digelar sehari setelah AS menjatuhkan sanksi kepada dua menteri kabinet Turki, setelah negara itu menolak membebaskan pendeta Andrew Brunson. Berdasarkan kacamata AS, Menteri Kehakiman Abdulhamit Gul dan Menteri Dalam Negeri Suleyman Soylu berperan dalam penangkapan pendeta AS.

Turki menuduh Brunson mempunyai jaringan dengan Partai Pekerja Kurdi (PKK) yang sudah dilarang. Di samping itu, Brunson juga dituduh terkait dengan gerakan pendukung Fethullah Gulen, ulama Turki yang tinggal di AS dan dituduh berada di balik kudeta yang gagal tahun 2016.

Akan tetapi AS menyatakan tidak melihat bukti-bukti kredibel yang memberatkan warga negaranya itu sehingga ia semestinya dibebaskan. Menyikapi tuntutan AS, sebelumnya Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, menuduh Pemerintah AS memperlihatkan "sifat penginjil, Zionis".

Dalam perjalanan menuju Singapura, Mike Pompeo mengatakan Turki paham bahwa waktu sudah habis.

"Saya harap mereka akan menganggap hal ini sebagaimana mestinya, suatu bukti bahwa kami sangat serius," jelasnya.

AS juga meminta pembebasan tiga staf lokal yang bekerja untuk Kedutaan AS yang ditahan di Turki.

"Kami menganggap masalah ini (penahanan pendeta) sebagai salah satu dari banyak masalah yang kami hadapi dengan Turki," tambah Pompeo. [bbc/lat]

Let's block ads! (Why?)