INILAHCOM, Caracas--Kelaparan dan situasi perekonomian yang memburuk mendorong jutaan orang Venezuela lari dari negaranya, di tengah gempa 7,3 yang menggoyang negara ini.
VOA melaporkan Kamis (23/8/2018), banyak dari mereka lari ke negara tetangga, Brazil. Namun, ketegangan sosial di kota perbatasan Brazil, Pacaraima, memicu reaksi kekerasan, yang memaksa sekitar 1.200 warga Venezuela kembali ke kondisi yang menyedihkan di tanah air.
Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengumumkan apa yang disebut tindakan dramatis "formula ajaib" untuk memulihkan negaranya. Maduro mengumumkan devaluasi mata uang 96% hari Jumat pekan lalu dan menaikkan upah minimum sampai 60% yang disebutnya "revolusi besar ekonomi."
"Program pemulihan ekonomi ini adalah yang paling lengkap, paling bisa dipahami, hasil kajian yang paling baik, dan sangat relevan dengan realita sejarah Venezuela," ujar Maduro.
Namun, pakar ekonomi Angel Alvarado mengecam langkah ekstrem Maduro. "Langkahnya saat ini sangat buruk. Keputusan ini lebih buruk daripada keputusan dulu karena tidak mungkin melakukan itu. Menurut saya, ia menjalani kehidupan yang utopis," tukasnya.
Kota-kota lebih sunyi dari biasanya karena pemilik toko dan rakyat mencoba menyesuaikan diri dengan perubahan radikal itu.
Seorang warga mengungkapkan, "Kami tidak tahu apa yang akan kami lakukan atau berapa nilai mata uang saat ini. Mereka berbicara soal petro dan bolivar yang berdaulat. Ini benar-benar membingungkan."
"Saya akan menjadi lebih miskin. Kita semua semakin miskin," kata warga lainnya. [voa/lat]
Baca Kelanjutan Jutaan Orang Venezuela Lari dari Negaranya : https://ift.tt/2MMsFchBagikan Berita Ini
0 Response to "Jutaan Orang Venezuela Lari dari Negaranya"
Posting Komentar