Search

AS Tuntut Pelaku Pembersihan Rohingya

INILAHCOM, Washington DC--Menteri luar negeri AS Mike Pompeo mengatakan AS tetap menuntut pelaku pembersihan etnis Rohingya di Myanmar bertanggung jawab atas tindakan mereka.

Pompeo mengeluarkan pernyataan itu bertepatan dengan setahun konflik di negara bagian Rakhine, Myanmar yang menyebabkan lebih dari 700 ribu Muslim Rohingya mengungsi ke Bangladesh.

"Setahun lalu sebagai akibat serangan maut oleh militan, aparat keamanan melancarkan pembersihan etnis yang menjijikkan terhadap Rohingya di Burma. Amerika tetap meminta pelakunya bertanggung jawab. Pihak militer mesti menghormati hak asasi manusia agar demokrasi berhasil," kata Mike Pompeo melalui Twitter, seperti dikutip dari laporan VOA, Senin (27/8/2018).

Pengungsi Rohingya di Bangladesh melakukan demonstrasi dan berdoa pada ulang tahun pertama konflik itu hari Sabtu (25/8/2018). Ribuan pengungsi berpawai, berdoa dan memekikkan selogan di perkampungan pengungsi di Bangladesh selatan. Banyak mengenakan pita hitam untuk memperingati apa yang mereka sebut sebagai awal dari pembantaian terhadap Rohingya.

Awal bulan ini AS mengenakan sanksi atas empat perwira militer dan kepolisian serta dua satuan tentara Myanmar. AS menuduh mereka melakukan "pembersihan etnis" terhadap Muslim Rohingya dan pelanggaran luas hak asasi manusia.

Tekanan internasional terhadap Myanmar terus meningkat. Sementara, tim penyelidik yang dibentuk PBB akan menerbitkan laporan mengenai krisis itu hari Senin waktu setempat, sementara Dewan Keamanan PBB akan memberi taklimat mengenai Myanmar hari Selasa (28/8/2018) besok. [voa/lat]

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan AS Tuntut Pelaku Pembersihan Rohingya : https://ift.tt/2MV27pg

Bagikan Berita Ini

0 Response to "AS Tuntut Pelaku Pembersihan Rohingya"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.