Pemerintah AS sedang melakukan penyelidikan intensif terhadap dugaan kejahatan keji terhadap Muslim Rohingya di Myanmar.
Menurut laporan Reuters, dua pejabat AS mengatakan lebih dari 1.000 laki-laki dan perempuan Rohingya di kamp-kamp pengungsi di negara tetangga Bangladesh telah diwawancarai tentang tuduhan terjadinya pembunuhan, perkosaan, pemukulan dan kejahatan lain yang dilakukan oleh militer Myanmar.
Sekitar 20 peneliti dengan keahlian di bidang hukum internasional dan peradilan pidana melakukan wawancara itu pada Maret-April.
Ketika diminta untuk mengonfirmasi rincian penyelidikan, seorang pejabat Departemen Luar Negeri mengatakan kepada VOA "rincian laporannya akurat." Pejabat itu menambahkan, "Kami sangat yakin bahwa pemerintah Myanmar dan pasukan keamanan harus menghormati hak asasi semua orang di dalam batas-batas negaranya, dan meminta pertanggungjawaban orang-orang yang melanggarnya." Demikian VOA, Kamis (26/4).
Temuan itu akan ditinjau kembalidan dimasukkan dalam laporan yang akan dikirim kepada pimpinan Departemen Luar Negeri pada Mei atau awal Juni, kata para pejabat, Reuters melaporkan.
Belum diketahui apakah Pemerintahan Trump akan secara terbuka mengungkapkan hasilnya atau apakah akan menggunakan informasi itu untuk mendorong sanksi-sanksi terhadap pemerintah Myanmar atau mengusulkan untuk diadakan penuntutan internasional.
Hampir 700 ribu orang Rohingya melarikan diri ke Bangladesh setelah pemerintah Myanmar melakukan tindakan kerastahun lalu di negara bagian Rakhine di barat laut.Pemerintah Myanmar mengatakan tindakan terhadap warga Rakhine itu adalah tanggapan hukum terhadap serangan terhadap pasukan keamanan oleh pemberontak Rohingya.
Rohingya adalah golongan minoritas Muslim kecil di Myanmar, negara yang mayoritas penduduknya beragama Buddha. Meskipun warga Rohingya telah berada di Myanmar selama beberapa generasi, banyak penduduk Myanmar menganggap mereka sebagai pendatang gelap. [voa/lat]
Baca Kelanjutan AS Selidiki Kekejaman Terhadap Muslim Rohingya : https://ift.tt/2vNzR0wBagikan Berita Ini
0 Response to "AS Selidiki Kekejaman Terhadap Muslim Rohingya"
Posting Komentar