INILAHCOM, New York--Dewan Keamanan PBB--permintaan Rusia--akan melakukan pertemuan membahas serangan udara militer Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Perancis terhadap Suriah.
Presiden Vladimir Putin, sekutu utama Suriah, menggambarkan serangan itu sebagai tindakan agresi.
Presiden Suriah, Bashar al-Assad, mengatakan serangan rudal atas negaranya membuat dia semakin lebih bertekad untuk memerangi terorisme. Assad juga menuduh Barat kehilangan kredibilitas.
Sementara hingga kini belum terdengar harapan dari faksi-faksi penentang Presiden Bashar al-Assad, baik di dalam maupun di luar Suriah, bahwa serangan udara sudah cukup kuat untuk memperlemah kemampuan perang pasukan pemerintah Suriah.
Seorang tokoh pemberontak, Mohammad Alloush, berpendapat serangan itu tidak berarti dengan menyebut hanya menghantam peralatan kejahatan, bukan penjahat di baliknya
Alloush adalah anggota Jaish al-Islam, yang sudah menarik kekuatannya dari Douma.
Stasiun TV pemerintah Suriah menayangkan pusat penelitian di Barzeh, di sebelah utara Damaskus, yang dilaporkan terkena serangan udara.
AS, Inggris, dan Perancis melancarkan serangan atas Suriah, Sabtu (14/4), subuh waktu Suriah.
Selain menghantam pusat penelitian, serangan udara juga menyasar gudang penyimpanan senjata kimia di sebelah barat kota Homs, dan lokasi ketiga di tempat yang sama, seperti dijelaskan militer AS. [bbc/lat]
Baca Kelanjutan DK PBB Akan Gelar Sidang Darurat : https://ift.tt/2ve4RqbBagikan Berita Ini
0 Response to "DK PBB Akan Gelar Sidang Darurat"
Posting Komentar