INILAHCOM, Washington -- Departemen Luar Negeri AS telah menyetujui penjualan rudal antitank kepada Ukraina, senjata maut pertama yang dijual AS ke Ukraina sejak invasi Rusia ke Krimea pada 2014.
Departemen Luar Negeri secara resmi menyetujui penjualan 210 rudal antitank Javelin ke Ukraina, sebuah langkah yang sudah lama diperkirakan akan mengganggu Rusia.
Badan Kerjasama Keamanan Pertahanan, bagian dari Departemen Pertahanan AS, mengatakan Ukraina telah meminta untuk membeli rudal dan 37 peluncur, dengan biaya sekitar US$47 juta.
Kyiv telah meminta bantuan senjata berat dari Washington sejak invasi Rusia, namun pemerintahan Obama hanya menawarkan pelatihan dan peralatan pendukung karena tidak ingin meningkatkan kekerasan di sana.
Akhir tahun lalu, Presiden AS Donald Trump mengindikasikan bahwa dia akan menyetujui penjualan rudal Javelin kepada Kyiv.
Kongres harus menyetujui penjualan itu sebelum kesepakatan dituntaskan, yang berarti jumlah dolar dan lancarnya penjualan bisa berubah. Tapi sejauh ini, anggota Kongres telah mengindikasikan dukungan luas untuk langkah tersebut. Kebijakan anggaran pertahanan 2018 memungkinkan peningkatan pendanaan untuk mendukung Ukraina. [voa/lat]
Baca Kelanjutan AS Umumkan Penjualan Senjata Berat ke Ukraina : http://ift.tt/2oIkL5IBagikan Berita Ini
0 Response to "AS Umumkan Penjualan Senjata Berat ke Ukraina"
Posting Komentar