Search

Tenggak Miras, 130 Orang Tewas di India

INILAHCOM, Goladhat--Setidaknya 130 orang tewas dan lebih dari 200 lainnya dirawat di rumah sakit setelah menenggak minuman keras oplosan beracun di wilayah timur laut India.

Sebanyak 35 orang dilaporkan tewas di negara bagian Assam hari Minggu (24/2/2019) kemarin, beberapa hari setelah sekitar 100 orang lainnya tewas di negara bagian Uttar Pradesh dan Uttarakhand.

Kepolisian setempat menyatakan 10 orang terkait miras oplosan tersebut telah ditangkap. Demikian BBC, Senin (25/2/2019).

Penyelidikan tengah dilakukan untuk mengusut tragedi tersebut. Jumlah korban tewas akibat minuman alkohol oplosan kali ini merupakan yang tertinggi sejak 2011 lalu. Saat itu, lebih dari 170 orang tewas di negara bagian Bengal Barat setelah mengonsumsi miras oplosan.

Inspektur Polisi Distrik Golaghat, Pushkar Singh, mengatakan kepada BBC Hindi bahwa polisi telah menemukan rumah yang dijadikan tempat pembuatan minuman alkohol beracun tersebut dan telah mengamankan satu setengah liter minuman.

Dokter rumah sakit tempat para korban dirawat terkejut menemukan zat kimia yang menyebabkan gagal organ di dalam miras oplosan tersebut. Tim pakar dari kota Guwahati diberangkatkan untuk menganalisa isi dari minuman itu.

Kematian akibat minuman beralkohol ilegal, yang harganya jauh lebih murah dibandingkan miras bermerek, adalah hal yang kerap terjadi di daerah terpencil di India.

Produsen miras oplosan biasanya menambahkan metanol--jenis alkohol yang sangat beracun yang kadang digunakan sebagai zat anti-beku--ke dalam campuran miras untuk 'memperkeras' minuman tersebut.

Padahal, bila tercerna sedikit saja oleh tubuh, metanol dapat menyebabkan kebutaan, kerusakan hati, hingga kematian.

Polisi mengatakan bahwa dua pejabat departemen bea cukai dijatuhi hukuman karena dianggap gagal mencegah penjualan miras oplosan. [bbc/lat]

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Tenggak Miras, 130 Orang Tewas di India : https://ift.tt/2Nty8CW

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Tenggak Miras, 130 Orang Tewas di India"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.