INILAHCOM, Caracas--Presiden Venezuela Nicolas Maduro yang tengah ditekan sejunlah negara, terus mempersempit gerak oposisi yang dipimpin Juan Guaido, menyusul langkahnya menutup perbatasan negaranya dengan Brasil.
Penutupan perbatasan dengan Brasil itu seiring polemik tentang bantuan kemanusiaan dari luar negeri.
Maduro melalui siaran televisi mengatakan bawah ia juga mempertimbangkan penutupan jalur keluar menuju Kolombia untuk menghentikan gerak-gerik oposisi.
Dalam pengumuman itu, Maduro membantah krisis sedang terjadi di Venezuela. Ia menuding kiriman bantuan kemanusiaan merupakan bagian dari siasat Amerika Serikat.
Saat pengumuman itu dipaparkan, orang nomor satu di kelompok penentang Maduro, Juan Guaido, memimpin konvoi dari ibu kota Venezuela, Caracas, menuju perbatasan Kolombia.
Guaido mendeklarasikan dirinya sebagai pimpinan sementara di tengah protes anti-pemerintah akhir Januari lalu. Klaim Guaido itu diakui sejumlah negara.
Didampingi Menteri Pertahanan, Vladimir Padrino Lopez, dan sejumlah petinggi militer lainnya, Maduro mengumumkan bahwa perbatasan menuju Brasil akan ditutup penuh hingga batas waktu yang belum ditentukan.
Maduro juga berkata, "Saya tidak ingin mengambil keputusan seperti ini, tapi saya akan mempertimbangkan pula penutupan penuh perbatasan dengan Kolombia."
Bantuan kemanusiaan yang dikirim ke Venezuela, kata Maduro, merupakan upaya AS mendelegitimasi pemerintahannya. AS disebutnya juga berupaya mengambil secara ilegal cadangan minyak bumi Venezuela.
Sebelumnya Venezuela menutup perbatasan laut dan darat mereka dengan Curacao, kepulauan Karibia di utara Venezuela yang hendak dijadikan pusat penampungan bantuan kemanusiaan AS.[bbc/lat]
Baca Kelanjutan Presiden Venezuela Persempit Gerak Oposisi : https://ift.tt/2U4LB6mBagikan Berita Ini
0 Response to "Presiden Venezuela Persempit Gerak Oposisi"
Posting Komentar