Terowongan Korut, 6 Kali Digunakan Uji Coba Nuklir

INILAHCOM, Pyongyang - Sekitar 200 orang tewas tertimbun di dalam terowongan yang tengah dibangun di lokasi percobaan bom nuklir Punggye-ri, Korea Utara.

International Business Times mengabarkan Selasa (31/10/2017), awalnya hanya 100 orang di dalam terowongan yang terperangkap akibat dinding yang longsor. Sekitar 100 orang di luar terowongan ramai-ramai membantu para korban, tapi lagi-lagi dinding terowongan longsor, dan menimbun 200 orang di dalamnya. Kantor berita Korut Yonhap tak mengungkapkan kejadian tragis itu.

Para ahli berspekulasi bahwa terowongan itu menjadi rentan, karena digunakan sebagai kawasan enam kali percobaan nuklir. Percobaan terakhir, yang paling besar, dilakukan bulan lalu. Sementara itu, Kepala Badan Meteorologi Korsel, Nam Jae-cheol menceritakan di depan parlemen bahwa ledakan dahsyat akibat percobaan nuklir tersebut, menyebabkan kawasan di Pegunungan Mantap yang tingginya 7.200 kaki menjadi lemah, bahkan besar kemungkinan bahan radioaktif bocor ke luar.

Sementara itu, menurut harian The Independent, sejumlah gempa bumi berkekuatan 6,3 skala Richter mengguncang kawasan itu. Kawasan yang dikenal sebagai pusat kegiatan seismik itu mengalami tiga kali gempa bumi. "Kini kita melihat Korea Utara tengah mengalami stres daratan," kata Paul Richards, ahli seismologi Columbia University. "Bagian bumi di sana tengah mengalami stres daratan, apalagi ditambah dengan beberapa ledakan percobaan nuklir, sehingga kawasan itu terguncang," lanjut Paul Richards.

"China tidak bisa berpangku tangan menunggu sampai daerah itu meledak," bunyi pernyataan resmi Institut Geologi dan Geofisika Akademi Ilmuwan China. "Peralatan kami mampu mendeteksi ancaman nuklir sesaat jatuh ke bumi, tapi hal itu sudah terlambat. Ada kepanikan dan kemarahan kepada Pemerintah Beijing, kenapa tidak segera bertindak," bunyi badan resmi Pemerintah China itu.

Let's block ads! (Why?)