Search

Gereja Tempat Pembantaian Mungkin Tak Dibuka Lagi

INILAHCOM, Sutherland Springs - Gereja yang menjadi tempat pembantaian 26 orang di Sutherland Springs, Texas, AS, pada akhir Oktober lalu, kemungkinan tidak akan dibuka lagi.

Hal tersebut dikatakan oleh pendeta First Baptist Church, Frank Pomeroy, di hadapan para pemuka Southern Baptist Convention pada pekan lalu. Menurut dia, terlalu pilu untuk terus menggunakan gereja tersebut sebagai tempat beribadah.

Mengutip VOA News, Pomeroy yang kehilangan putrinya yang berusia 14 tahun dalam tragedi pembantaian itu mengusulkan pembangunan tugu peringatan di lokasi gereja dan meminta pembangunan gereja baru sebagai pengganti di tempat lain.

Motif pembantaian itu masih belum jelas. Namun, pelakunya Devin Kelley tampaknya memilih gereja itu sebagai sasaran karena keluarga istrinya merupakan jemaat di sana. Kelly akhirnya tewas bunuh diri setelah meninggalkan gereja itu seraya dikejar dan ditembaki oleh dua penduduk setempat.

Pejabat kesehatan di negara bagian Texas menjelaskan ada 11 korban yang masih dirawat di rumah sakit akibat luka-luka dalam tragedi tersebut. Pejabat rumah sakit mengatakan, kondisi korban berkisar dari baik hingga kritis.

Sementara Brooke Army Medical Center di San Antonio melaporkan bahwa di sana ada tujuh korban terdiri lima dewasa dan dua anak-anak yang masih dalam perawatan intensif.

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Gereja Tempat Pembantaian Mungkin Tak Dibuka Lagi : http://ini.la/2417700

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Gereja Tempat Pembantaian Mungkin Tak Dibuka Lagi"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.