INILAHCOM, Washington DC - Lebih dari 164 juta warga AS diperkirakan menyerbu toko-toko akhir pekan ini, setelah merayakan Thanksgiving day yang jatuh pada Kamis (23/11/2017).
Saluran televisi CBS mengabarkan, berdasarkan data yang dikumpulkan National Retail Federation, NRF, 69 persen warga Amerika berniat mengunjungi toko-toko di seluruh AS. 20 persen di antaranya akan berbelanja tepat pada hari Thanksgiving Day, sedangkan 70% berniat berbelanja pada hari Jumat keesokan harinya yang lazim disebut sebagai Black Friday.
Seperti Lebaran di Indonesia, warga AS juga merayakan pulang kampung pada Thanksgiving Day. Sanak saudara akan mengunjungi orang tua dan kerabat keluarga di hari Thanksgiving yang selalu jatuh pada hari Kamis di akhir bulan November. Saat itu mereka makan malam bersama menyantap hidangan ayam kalkun, sebagai tanda terima kasih.
Lalu, agar mereka bersedia mengunjungi toko-toko di hari libur itu, semua toko menawarkan harga miring ekiar 30% - 50% lebih murah. Barang elektronik dan telepon genggam menjadi rebutan pembeli. Sebuah televisi selebar 60 inci merk Samsung, dihargai cuma Rp 5 juta. Disebut Black Friday karena penawaran dilakukan sekitar pukul 12.00 atau pukul 1.00 dinihari.
Sementara itu, menurut data NRF, 108,5 juta warga AS akan berbelanja melalui internet pada saat Thanksgiving atau Black Friday. Toko ritel seperti Walmart mengawali penjualannya Senin lalu, konon untuk mengalahkan Amazon.com, toko ritel internet yang kini merajai dunia. Demikian juga dilakukan toko serba ada Target dan JC Penney, Kohl serta lainnya. Langkah terbaru, dilakukan Google dengan meluncurkan Google Express yang bekerjasama dengan toko serba ada Costco yang menjual barang-barang keperluan sehari-hari dan elektronik untuk menyaingi peritel Amazon.com
Baca Kelanjutan Ratusan Juta Warga AS Bakal Serbu Ritel dan Amazon : http://ini.la/2420149Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ratusan Juta Warga AS Bakal Serbu Ritel dan Amazon"
Posting Komentar