INILAHCOM, Caracas--Pemadaman listrik besar-besaran melanda Venezuela dari 23 negara bagian di negara itu. Ibukota Venezuela, Caracas, yang biasanya terhindar dari pemadaman listrik, juga mengalaminya pada puncak jam-jam sibuk.
Sejumlah besar komuter harus berjalan selama berjam-jam ke rumah mereka karena sedikit saja bus yang beroperasi di jalan-jalan dan sistem metro di kota itu ditutup.
Para pejabat mengatakan stasiun pembangkit listrik tenaga air di Bendungan Guri, salah satu yang terbesar di dunia, telah disabotase, tetapi mereka tidak menunjukkan buktinya.
Presiden Venezuela yang beraliran sosialis, Nicolas Maduro, menyebut pemadaman itu sebagai "perang listrik" yang diarahkan oleh Amerika Serikat.
Pemadaman listrik besar-besaran itu berlangsung sejak Kamis (7/3/2019) hingga Jumat (8/3/2019) waktu setempat.
"Perang listrik yang diumumkan dan diarahkan oleh imperialis Amerika terhadap rakyat kami telah dikalahkan. Tak ada dan tak seorang pun dapat mengalahkan rakyat Bolivar dan Chavez. Patriot, bersatulah!," cuit Maduro di Twitter.
Pemimpin oposisi Juan Guaido, yang memproklamirkan diri sebagai presiden dan yang diakui Amerika Serikat serta sekitar 50 negara lainnya, menggunakan Twitter untuk mengecam Maduro terkait pemadaman itu.
"Bagaimana Anda memberitahu seorang ibu yang perlu memasak, orang sakit yang bergantung pada mesin, pekerja yang harus bekerja keras bahwa kita berada di negara yang kuat tanpa listrik?," tulisnya.
Sistem listrik Venezuela, yang pernah menjadi yang paling efisien di Amerika Latin, rusak hingga kondisinya bobrok setelah buruknya perawatan dan mismanajemen selama bertahun-tahun. [voa/lat]
Baca Kelanjutan Pemadaman Listrik Besar-besaran di Venezuela : https://ift.tt/2TENPg2Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pemadaman Listrik Besar-besaran di Venezuela"
Posting Komentar