INILAHCOM, Beijing--China menuduh mantan diplomat Kanada dan pengusaha Michael Spavor mencuri rahasia negara--beberapa hari setelah Kanada mengatakan akan mengadakan sidang terhadap putri pendiri Huawei, Meng Wanzhou.
VOA hari Selasa (5/3/2019) melaporkan, China menuduh Kovrig, yang ditahan Desember lalu, mengumpul dan mencuri "informasi sensitif dan intelijen lain" di China sejak tahun 2017. Sementara Spavor dituduh memberi intelijen kepada Kovrig. China menggambarkan Spavor sebagai "kontak penting" bagi Kovrig.
Pada masa lalu, Spavor memiliki kontak dengan pejabat tinggi Korea Utara, termasuk pemimpin Kim Jong-un.
Kedua orang Kanada itu ditahan tak lama setelah Meng Wanzhou, Kepala Keuangan Huawei, ditangkap di Vancouver atas permintaan AS. Pengadilan Kanada akan menggelar sidang ekstradisi hari Rabu (6/3/2019). Ia mungkin dikirim ke AS untuk menghadapi dakwaan sanksi Iran, tetapi dengan banding atas keputusan, mungkin kasus ini baru selesai setelah berbulan-bulan.
Meng ditahan pada Desember silam, atas tuduhan bahwa perusahaan itu melanggar penerapan sanksi ekonomi AS terhadap Iran. Meng menyangkal semua tuduhan terhadapnya
Meng telah mengajukan gugatan perdata terhadap Pemerintah Kanada, agen perbatasan dan polisi atas "pelanggaran serius" hak-hak sipilnya.
Gugatan--yang diajukan di Mahkamah Agung British Columbia pada hari Jumat pekan lalu--mencari ganti rugi terhadap Royal Canadian Mounted Police (RCMP), Badan Layanan Perbatasan Kanada (CBSA) dan pemerintah federal karena diduga melanggar hak-hak sipilnya. [voa/bbc/lat]
Baca Kelanjutan China Tuduh 2 Warga Kanada Curi Rahasia Negara : https://ift.tt/2C6VV6WBagikan Berita Ini
0 Response to "China Tuduh 2 Warga Kanada Curi Rahasia Negara"
Posting Komentar