INILAHCOM, Jenewa--Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) melaporkan ribuan pengungsi Rohingya di Cox's Bazar, Bangladesh berisiko menjadi korban perdagangan manusia yang mengeksploitasi mereka secara seksual dan kerja paksa, demikian VOA, Jumat (3/8/2018).
Sekitar satu juta orang Rohingya tinggal di kamp-kamp sempit dan kumuh di Cox's Bazar. Lebih dari 700.000 orang telah melarikan diri ke Coxs Bazar sejak Agustus, untuk menyelamatkan diri dari kekerasan dan penindasan di Myanmar. Dalam ketergesaan mereka untuk pergi, sebagian besar tiba di Bangladesh tanpa membawa apapun juga kecuali pakaian yang mereka kenakan.
IOM mengatakan bahwa kemelaratan dan tanpa kesempatan kerja membuat mereka sangat rentan terhadap para pedagang manusia. Dikatakan bahwa perempuan dan anak perempuan berisiko menjadi korban perdagangan seks dan dilecehkan secara kejam.
Juru bicara IOM Paul Dillon mengatakan kepada VOA, para wanita dan anak perempuan seusia 11 tahun rentan diperdagangkan sebagai pembantu rumah tangga dalam kondisi mirip-budak.
Karena kejahatan ini bersifat rahasia dan ilegal, IOM hanya berhasil mengidentifikasi 78 korban perdagangan dalam 10 bulan terakhir. Namun, badan migrasi PBB itu menyatakan ini hanya merupakan sebagian kecil dari angka yang sebenarnya. [voa/lat]
Baca Kelanjutan Perdagangan Manusia Ancam Pengungsi Rohingya : https://ift.tt/2vAWC4GBagikan Berita Ini
0 Response to "Perdagangan Manusia Ancam Pengungsi Rohingya"
Posting Komentar