Pernikahan Gadis Ingusan di Hyderabad Diprotes

INILAHCOM, New Delhi - Masjid-masjid di Hyderabad, menggelar kampanye untuk membatalkan perkawinan antara seorang gadis di bawah usia dengan seorang usia lanjut dari Arab.

The Christian Science Monitor mengabarkan Senin (21/8/2017), kampanye itu digelar setelah gadis berusia 16 tahun itu minta tolong ibunya. Polisi yang menangani kasus ini pekan lalu, menemukan bukti, gadis India itu dijual ayahnya seharga $ 7.800 atau sekitar Rp 100 juta kepada seorang warga Oman berusia 65 tahun.

Ayahnya mengeluarkan surat kelahiran palsu bagi putrinya, agar tidak menyalahi peraturan pernikahan, yang mensyaratkan seorang gadis harus berusia 18 tahun. Ayahanda gadis ingusan itu ditahan, juga seorang Modin, yang rencananya digelar di sebuah hotel di Hyderabad.

"Beberapa badan pemerintah India tengah berupaya membawa kembali gadis 16 tahun itu dari Muscat ke India,'' kata Velivela Satyanarayana, Wakil Komisioner Polisi Hyderabad.

"Penjualan manusia berkedok pernikahan memangsa para gadis dari keluarga miskin. Mereka membujuk keluarga papa itu agar menjual anak gadisnya," kata Imtyaz Rahim, kepala perlindungan anak-anak di Hyderabad. Menurut Rahim, para petugas KUA diminta membatalkan pernikahan pengantin putri di bawah usia. "Dan kini mereka diminta untuk memeriksa surat keterangan lahir pengantin putri," kata Rahim.

Polisi Hyderabad juga membatalkan pernikahan di bawah usia dengan warga Arab. Namun pernikahan seperti ini sering dilakukan secara sembunyi-sembunyi, sehingga pernikahan seperti ini bisa dibatalkan apabila para pemimpin agama Islam menjelaskannya di masjid-masjid.

Pernikahan gadis di bawah usia telah terjadi di Hyderabad sejak beberapa puluh tahun. Padahal Hyderabad merupakan pusat informasi teknologi India. Jameela Nishat, pendiri Asosiasi Sumber Daya dan Tunjangan bagi Wanita menyatakan, hukuman tegas dapat mencegah pernikahan anak-anak di India. "Tapi kini, banyak gadis India dikirim ke negara-negara Teluk dan pura-pura untuk dipekerjakan di sana. Padahal mereka dijebak untuk dinikahi," kata Jameela Nishat.

Let's block ads! (Why?)