INILAHCOM, Washington DC - Satuan pengawal kepresidenan AS kekurangan dana untuk menggaji ribuan pengawal Presiden Donald Trump, karena melebihi batas plafon yang ditentukan anggaran belanja negara.
USA Today melaporkan Kamis (24/7/2017), Direktur Paspampers, Randolph Alles berjanji akan memberikan gaji dan uang lembur terhadap 1000 petugas yang mengawal Trump. Dalam memonya yang dikirim kepada 6.800 pasukannya, Randolph berjanji agar batas anggaran yang sekitar US$161 ribu dinaikkan menjadi US$187 ribu. "Meningkatkan plafon anggaran merupakan tantangan berat. Tapi percayalah, saya berkomitmen memperjuangkan nasib anda setiap hari agar berhasil," kata Alles dalam memonya.
Randolph Alles mengaku satuan pengawal kepresidenan tidak kekurangan dana. "Kami ingin fokus untuk mencapai tujuan kami, bersamaan dengan berubahnya kebijaksanaan pemerintah. Dan kami bertekad untuk membayar kelebihan jam lembur itu," kata Alles.
Kelebihan anggaran terjadi akibat seringnya perjalanan yang dilakukan Presiden Trump. Setiap pekan, pemimpin AS itu pulang ke sejumlah tempat peristirahatannya di Florida, New Jersey dan Virginia. Sementara itu, setiap melakukan pertemuan bisnis atau liburan, Trump mengajak serta seluruh keluarganya, sehingga para pengawal kepresidenan perlu ditambah menjadi 42 orang, termasuk 18 pengawal bagi keluarga kepresidenan. Jauh lebih banyak dibandingkan Presiden Barrack Obama yang cuma 31 orang.
Randolph Alles mengusulkan agar batas plafon anggaran dihapuskan, setidaknya selama pemerintahan Presiden Trump. Selain itu, Alles meminta agar jumlah personil yang kini 6.800 petugas ditambah menjadi 7.600 pada 2019 dan 9.500 orang menjelang 2025.
"Mengingat Kongres dalam keadaan reses, maka harap maklum bila tidak ada perubahan yang berarti," kata Alles. "Namun kami tengah melengkapi secara detil usulan yang kami sampaikan ke Kongres," sambungnya.
Baca Kelanjutan Paspampres Gedung Putih Kekurangan Dana : http://ini.la/2400161Bagikan Berita Ini
0 Response to "Paspampres Gedung Putih Kekurangan Dana"
Posting Komentar