Beijing Qinhai - Setidaknya lebih dari 1.000 unit pengeras suara atau speaker dari sejumlah masjid Kota Otonomi Hualong, Provinsi Qinghai, China, diturunkan.
Pemerintah kota tersebut mengatakan bahwa langkah itu dilakukan guna menghindari polusi suara, demikian laporan media lokal, Haidong Times.
Sejumlah pelantang itu diturunkan dari 355 masjid di kota wilayah barat laut daratan Tiongkok yang mayoritas penduduknya beragama Islam itu dalam waktu tiga hari, demikian laporan Haidong Times, Jumat (18/8/2017), yang belakangan sudah dihapus itu namun menurut Global Times cuplikan gambar (screenshot) laporan itu masih beredar dalam jaringan.
Jajaran pemerintah Hualong bersama-sama Asosiasi Islam di China (CIA) setempat mengatasi persoalan polusi suara dari sejumlah masjid.
Pengawas lingkungan pemerintah daerah setempat menerima keluhan atau komplain dari warga masyarakat terkait polusi suara yang ditimbulkan pelantang di beberapa masjid pada tahun ini, demikian Global Times, di Beijing, Selasa.
Pemerintah Distrik Ledu, Kota Haidong, pada bulan ini memublikasikan imbauan pengawas setempat mengenai kasus polusi suara di salah satu masjid di Niambo, terutama pada malam hari.
Keluhan lain mengenai polusi suara di wilayah barat laut China itu pada tahun ini semakin banyak.
Warga yang tinggal di dekat masjid mengeluhkan suara adzan Subuh dan dalam beberapa kasus dianggap memperburuk kondisi penderita penyakit jantung.
Lembaga perlindungan sosial masyarakat biasannya langsung bertindak untuk mengatasi hal itu.
Menjalankan ibadah tidak dilarang dan umat Islam di segala penjuru daratan China dapat dengan bebas mengerjakan ritual keagamaan, demikian menurut harian milik partai berkuasa di China itu.
Penurunan pelantang di Hualong itu memang menimbulkan kekecewaan dari beberapa pemeluk agama Islam, namun beberapa pengguna internet menyambut positif solusi mengatasi polusi suara itu dan mendorong pemerintah daerah setempat bertindak adil.
Global Times mendapati penggunaan speaker telah menimbulkan kontroversi di sejumlah negara, termasuk negara Islam atau negara berpenduduk mayoritas Muslim.
Bahkan harian tersebut mengutip laporan AFP bahwa pada 2012 Wakil Presiden RI Boediono menyerukan penurunan speaker di masjid setelah adanya keluhan dari masyarakat sekitar.
Pemerintah Arab Saudi melarang masjid menggunakan speaker pada shalat malam bulan Ramadhan (tarawih) tahun 2012 sebagaimana laporan Arab News.
Sementara itu, di beberapa mesjid di Kota Beijing, pengeras suaranya hanya terdengar jemaah yang berada di dalam bangunan utama masjid. Kalaupun muadzin menyuarakan adzan di luar pintu utama bangunan mesjid, maka suara pelantang hanya terdengar di bagian dalam saja.
Apalagi rata-rata halaman mesjid di Beijing sangat luas dan dikelilingi pagar tinggi, sehingga jangan harap Anda yang berada di luar areal masjid akan mendengarkan suara adzan dan ritual lainnya.
Baca Kelanjutan China Copot Ribuan Pelantang Suara Masjid : http://ini.la/2399426Bagikan Berita Ini
0 Response to "China Copot Ribuan Pelantang Suara Masjid"
Posting Komentar