Drone DJI China Dilarang Dipakai Angkatan Darat AS

INILAHCOM, New York - Divisi Riset Angkatan Darat bersama Angkatan Laut AS dikabarkan melarang personilnya menggunakan pesawat Drone DJI, buatan China.

Quartz Media mengabarkan Jumat (4/8/2017), Departemen Pertahanan AS, Pentagon mengeluarkan memo berisi panduan untuk menghentikan seluruh aplikasi DJI. "ermasuk mencopot baterainya dan menyimpan seluruh perlengkapan drone DJI hingga pengumuman lebih lanjut," bunyi memo tersebut.

Menurut memo itu, alasan pelarangan itu, karena "Ditengarai adanya indikasi kelemahan siber yang berhubungan dengan drone DJI produk China itu," bunyi memo itu tanpa merinci lebih jauh. Namun, tak disebutkan apakah produser drone DJI yang bermarkas di Shenzen, Guangdong, China dilarang mengakses data penerbangan dan informasi audio telepon dan video hasil rekaman drone DJI yang kini tersimpan di server militer di AS, China dan Hong Kong.

"Kami merasa terkejut dan kecewa membaca larangan yang dikeluarkan angkatan darat AS, karena kami tidak diajak konsultasi," bunyi memo yang dikeluarkan Juru Bicara Produser DJI di Shenzen. "Kami merasa senang dapat melayani secara langsung beberapa badan resmi pemerintah AS, termasuk angkatan darat. Kami telah berupaya menghubungi pihak AD untuk memastikan apa yang dimaksud dengan kelemahan siber," lanjut produser DJI.

Sejauh ini, Pentagon dan jajaran militer AS telah mengeluarkan 300 sertifikat kelayakan penggunaan drone untuk mendukung berbagai misi organisasi militer AS. Yang menjadi pertanyan sekarang: Jika AS melarang penggunaan seluruh drone DJI buatan China, lantas drone bikinan mana yang bisa digunakan?

Maklum setelah tidak lagi menggunakan 3D Robotic dari industri pengguna drone, tidak ada pesawat sejenis bikinan AS yang bisa digunakan. Kecuali GoPro, kamera mungil yang produsernya kini tengah mengalami krisis keuangan sejak 2016 lalu. Peranan GoPro akhirnya diambil alih oleh DJI dari China dan Parrot dari Prancis.

Let's block ads! (Why?)