Dewan Khusus Kehakiman AS Gugat Putra Donald Trump

INILAHCOM, Washington DC - Robert Mueller, Dewan Khusus Departemen Kehakiman AS mengeluarkan gugatan dewan juri tentang pertemuan Donald Trump Jr dengan seorang pengacara Rusia di Trump Tower 2016 lalu.

CNN melaporkan Kamis (3/8/2017), lewat gugatan itu, Robert Mueller meminta seluruh dokumentasi dan testimoni dari delapan orang yang hadir dalam pertemuan tersebut. Sementara itu, kantor berita Reuters mengungkapkan ada indikasi kuat Perusahaan Trump menerima atau melakukan transaksi dengan Rusia, sejak tahun 2013 lalu.

Menurut CNN, gugatan itu dikeluarkan oleh Kantor Kejaksaan Alexandria, Virginia. Namun Harian Wall Street Journal menyebutkan, Robert Mueller akan mendapatkan gugatan dari dewan juri yang berbasis di Washington DC, dekat tempat kerjanya. Para petugas penyidik dikabarkan telah menyita dan membekukan data keuangan Trump dan keluarganya yang diduga keras berkaitan dengan Rusia.

Lewat gugatan itu, Robert Mueller diperkirakan bakal membongkar kasus keterlibatan Rusia dalam Pilpres 2016. Dan yang lebih penting, ke-8 orang yang ikut dalam pertemuan di Trump Tower itu tidak dapat menolak atau memberi keterangan palsu. Sebab sesuai dengan kekuatan sumpah pengadilan, mereka yang ketahuan memberi keterangan palsu dikategorikan sebagai kriminal dan dapat dijebloskan ke penjara.

Sementara itu, dua senator mengeluarkan RUU yang mencegah Robert Mueller diberhentikan Presiden Donald Trump. "Presiden memang punya hak untuk memberhentikan dewan khusus. Namun kami akan memastikan bahwa tindakan itu berdasarkan hukum," kata Senator Thom Tillis dari Republik didampingi Senator Chris Coons dari Partai Demokrat.

Sejauh ini pihak Gedung Putih tidak memberikan komentar apapun. Presiden Donald Trump hanya melambaikan tangan ke wartawan yang menanyakan kasus tersebut. Trump berangkat menuju ke West Virgnia, untuk melakukan kampanye agar terpilih lagi dalam pilpres 2020 mendatang.

Let's block ads! (Why?)