INILAHCOM, Washington DC--Pemilihan Presiden AS berlangsung pada November 2020, tetapi Presiden Donald Trump dan kandidat Partai Demokrat, mantan wakil presiden Joe Biden, saling melancarkan serangan retorika sengit.
Dari Tokyo, Trump, yang sedang melakukan kunjungan empat hari ke Jepang, menyerang Joe Biden dan menyebutnya Sleepy Joe Biden.
Trump juga mengatakan, dia tersenyum ketika Kim Jong Un menyebut Joe Biden sebagai orang dengan IQ rendah. Tetapi dalam cuitannya, Trump salah mengeja nama "Biden" dan yang tertulis "Bidan."
Beberapa anggota Kongres di AS mengatakan Trump tidak pantas menyebut sesama warga AS dengan sebutan itu, khususnya pada peringatan Memorial Day.
"Komentar presiden itu tidak pantas datang dari presiden," kata juru bicara Biden. "Selagi berada di negara asing, pada Memorial Day, dan berulang kali berpihak dengan seorang diktator pembunuh dan memperolokkan sesama warga Amerika dan mantan wapres, ini semua menunjukkan ketidak pantasan itu," dia menambahkan.
"Dan ini merupakan pola presiden yang merangkul diktator dan mengorbankan lembaga-lembaga kita, baik itu berupa langsung percaya pada kata-kata Vladimir Putin di Helsinki, atau bertukar surat cinta dengan Kim Jong Un."
Pejabat kampanye Biden menyebut penundaan pernyataan itu memang disengaja, dan mantan wapres Joe Biden ingin menghormati "tujuan suci dari Memorial Day, dan mengenang mereka yang telah memberikan pengorbanan terbesar untuk negara kita." [voa/lat]
Baca Kelanjutan Pilpres Masih Lama, Trump dan Biden Saling Serang : http://bit.ly/2QxLNu7Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pilpres Masih Lama, Trump dan Biden Saling Serang"
Posting Komentar