INILAHCOM, Washington DC--Departemen Luar Negeri AS telah memerintahkan semua staf mereka di Kedutaan Besar AS di Baghdad, Irak dan konsulat di Erbil untuk pulang ke AS, di tengah meningkatnya ketegangan antara AS dengan Iran, negara tetangga Irak.
Kecuali mereka yang benar-benar diperlukan untuk kepentingan darurat, semua staf harus meninggalkan Irak secepat mungkin dengan penerbangan komersial, demikian pengumuman Departemen Luar Negeri AS seperti dilaporkan BBC, Kamis (16/5/2019).
Sementara itu, tentara Jerman dan Belanda telah menangguhkan operasi latihan militer bersama di Irak karena ketegangan di kawasan ini.
Militer AS mengatakan pada Selasa bahwa tingkat ancaman di Timur Tengah meningkat setelah ada laporan intelijen tentang pasukan yang didukung Iran di wilayah tersebut.
Sikap yang ditunjukkan pemerintah AS ini bertentangan pernyataan seorang perwira Inggris yang mengatakan "tidak ada ancaman yang meningkat".
Chris Ghika, wakil komandan pasukan koalisi global dalam memerangi kelompok Negara Islam atau ISIS, mengatakan kepada wartawan bahwa upaya yang dilakukan untuk melindungi pasukan AS dan sekutunya dari ancaman milisi yang didukung Iran di Irak dan Suriah "sepenuhnya memuaskan".
Sementara itu, Presiden Donald Trump dalam cuitan Twitternya menepis isu adanya pertikaian di Gedung Putih perihal "kebijakan kuat di Timur Tengah", dengan menambahkan: "Saya yakin Iran menginginkan adanya pembicaraan secepatnya." [bbc/lat]
Baca Kelanjutan AS Perintahkan Staf Kedubes di Irak Pulang : http://bit.ly/2LKkiPeBagikan Berita Ini
0 Response to "AS Perintahkan Staf Kedubes di Irak Pulang"
Posting Komentar