Search

Intelijen AS di Venezuela Ingin Dongkel Maduro

INILAHCOM, Washington DC--Sebuah pertemuan sejumlah intelijen AS berlangsung di Venezuela, setelah pemimpin oposisi yang didukung AS, Juan Guaido gagal menggerakkan pembelotan massal militer awal pekan ini.

Penjabat Menteri Pertahanan AS Patrick Shanahan membela pertemuan intelijen AS di Venezuela itu, demikian laporan VOA, Sabtu (4/5/2019).

Shanahan bertemu para pejabat tinggi militer AS di Pentagon, membahas situasi di Venezuela. Ia tidak menyarankan langkah apa pun ke arah intervensi militer AS, tetapi mengulangi sikap pemerintah Presiden Donald Trump bahwa semua opsi "tersedia."

Shanahan mengatakan pertemuan itu untuk memastikan kepemimpinan keamanan nasional AS "sejalan" terhadap kemungkinan yang terjadi di Venezuela.

Guaido, yang diakui AS dan sekitar 50 negara lain sebagai presiden Venezuela yang sah, menyerukan pemberontakan militer pekan ini untuk menggulingkan pemerintahan Nicolas Maduro.

Pemberontakan itu gagal mendorong militer membelot, tetapi diikuti bentrokan antara demonstran dan polisi di kota-kota di seluruh negeri, menyebabkan kematian setidaknya satu orang.

Hari Jumat (3/5/2019), Guaido menyerukan demonstran agar berkumpul di luar pangkalan militer hari Sabtu untuk mencoba membujuk para prajurit agar mendukung mereka. Ia juga menyerukan aksi yang mengguncang industri yang mengarah ke pemogokan umum. [voa/lat]

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Intelijen AS di Venezuela Ingin Dongkel Maduro : http://bit.ly/2ZUPD4U

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Intelijen AS di Venezuela Ingin Dongkel Maduro"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.