INILAHCOM, Jenewa--Setidaknya 14 juta warga Yaman, atau separuh populasi negeri itu terancam 'kondisi ambang kelaparan,' demikian peringatan PBB.
Koordinator kemanusiaan PBB, Mark Lowcock mengatakan, hasil survei menunjukkan jumlah warga Yaman yang sepenuhnya bergantung pada bantuan untuk bertahan hidup itu tiga juta lebih tinggi ketimbang yang diperkirakan.
Di Yaman, jelas ada bahaya kelaparan "jauh lebih besar dari apa pun yang dilihat kaum profesional di bidang ini selama masa kerja mereka," tambah Lowcock, seperti dikutip dari BBC, Kamis (25/10/2018).
Tim Kesehatan mengatakan jumlah kematian terkait faktor yang berhubungan dengan makanan mengalami peningkatan.
Yaman mengalami kehancuran akibat eskalasi konflik yang meningkat pada 2015, ketika koalisi yang dipimpin Arab Saudi melakukan intervensi militer setelah kelompok pemberontak Houthi menguasai sebagian besar wilayah barat negara itu.
Kehadiran kelompok pemberontak ini memaksa Presiden Abdrabbuh Mansour Hadi melarikan diri ke luar negeri.
Setidaknya 6.660 warga sipil telah tewas dan 10.560 terluka akibat perang, menurut PBB.
Gempuran militer dan blokade terbatas oleh koalisi juga menyebabkan 22 juta orang yang membutuhkan bantuan kemanusiaan, menciptakan keadaan darurat keamanan pangan terbesar di dunia, dan menyebabkan wabah kolera yang berdampak pada 1,1 juta orang.
Dalam pidatonya di hadapan Dewan Keamanan PBB pada Selasa, Lowcock mengatakan masalah kelaparan merupakan kejadian langka di dunia modern, sehingga membuat situasi di Yaman 'mengguncangkan'. [bbc/lat]
Baca Kelanjutan Separuh Warga Yaman Hadapi Pra Kelaparan : https://ift.tt/2EXlIThBagikan Berita Ini
0 Response to "Separuh Warga Yaman Hadapi Pra Kelaparan"
Posting Komentar