INILAHCOM, Yerusalem--Israel membela perlakuan terhadap Lara Alqasem, mahasiswi Amerika yang ditahan di Bandara Ben Gurion, Tel Aviv karena dicurigai mendukung gerakan Palestina memboikot Israel.
Lara dari Fort Lauderdale, Florida, sudah seminggu ditahan, meski Israel mengatakan ia bebas untuk pulang kapan saja, demikian VOA, Kamis (11/10/2018).
Menteri Keamanan Umum Israel Gilad Erdan menampik kritikan media Amerika dan lainnya, Rabu, dengan mengatakan tidak ada yang dapat memberitahu Israel untuk mengubah ideologinya.
Lara Alqasem adalah bekas ketua kelompok "Students for Justice in Palestine (Mahasiswa untuk Kebebasan Palestina)" di Universitas Florida. Kelompok itu adalah bagian dari gerakan yang lebih besar, BDS. Ini adalah gerakan yang menyerukan boikot, divestasi dan sanksi terhadap Israel atas apa yang disebut sebagai perlakuan Israel terhadap bangsa Palestina.
Ia tiba di bandara Ben Gurion pekan lalu dengan visa mahasiswa dan hendak mengambil studi hak asasi manusia di Universitas Hebrew di Yerusalem.
Namun Israel tidak mengizinkannya masuk. Sebaliknya, ia disuruh pulang dengan alasan ia pendukung aktif aksi boikot tadi. Undang-undang Israel melarang pendukung boikot masuk ke Israel.
Alqasem memilih untuk tetap berada di Israel dan berjuang. [voa/lat]
Baca Kelanjutan Israel Bela Penahanan Aktivis Mahasiswi AS : https://ift.tt/2ytEFX3Bagikan Berita Ini
0 Response to "Israel Bela Penahanan Aktivis Mahasiswi AS"
Posting Komentar