INILAHCOM, London--Jumlah bocah yang menghadapi risiko kelaparan di Yaman telah mencapai 5,2 juta orang akibat konflik berkepanjangan di negara tersebut.
Hal ini dilaporkan lembaga kemanusiaan Save the Children yang juga mencatat peningkatan harga-harga pangan dan kemerosotan nilai mata uang Yaman.
"Jutaan anak tidak tahu apakah makanan berikutnya akan tersedia," kata Direktur Eksekutif Save the Children International, Helle Thorning-Schmidt, seperti dikutip dari BBC, Rabu (19/9/2018).
"Di sebuah rumah sakit yang saya kunjungi di Yaman utara, bayi-bayi terlalu lemah untuk menangis, tubuh mereka letih akibat kelaparan. Perang ini berisiko membunuh satu generasi anak-anak di Yaman. Merka menghadapi beragam ancaman, mulai dari bom hingga kelaparan hingga penyakit yang sebenarnya bisa dicegah seperti kolera," paparnya.
Sepanjang 2018 saja, Save the Children mengaku telah menangani 400.000 anak berusia di bawah lima tahun yang menderita kekurangan gizi.
Lembaga itu memperingatkan bahwa lebih dari 36.000 anak bakal meninggal dunia sebelum tahun ini berakhir.
Yaman dilanda konflik sejak awal 2015 ketika pemberontak Houthi merebut kendali bagian barat negara itu dan memaksa Presiden Abdrabbuh Mansour Hadi mengungsi ke luar negeri.
Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan tujuh negara lainnya kemudian memutuskan mengintervensi dan berupaya mengembalikan kekuasaan pemerintah Yaman karena menilai Iran berada di balik pemberontak Houthi. [bbc/lat]
Baca Kelanjutan Risiko Kelaparan Ancam 5 Juta Anak di Yaman : https://ift.tt/2xusNDDBagikan Berita Ini
0 Response to "Risiko Kelaparan Ancam 5 Juta Anak di Yaman"
Posting Komentar